PT Mifa Bersaudara Gelar FGD Penilaian Kinerja Corporate Communication

Kabarnanggroe.com, Meulaboh, 30 Juli 2025 — PT Mifa Bersaudara bekerja sama dengan Tim Peneliti Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penilaian Kinerja Departemen Corporate Communication (Corcomm). Kegiatan ini berlangsung pada 29–30 Juli 2025 di Functional Room PT Mifa dan diikuti oleh 30 peserta dari berbagai unit di PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL).

FGD ini dibuka oleh Azizon Nurza, Senior Expert PT Mifa, yang menyampaikan apresiasi atas tersusunnya Manual Penilaian Kinerja Corporate Communication oleh Khatib A. Latief. Dalam sambutannya, Azizon menyatakan bahwa Corcomm merupakan unit vital dalam menjaga citra dan komunikasi perusahaan. “Kami berkomitmen membangun sistem penilaian kinerja yang terukur dan adaptif demi meningkatkan efektivitas komunikasi korporat,” ujarnya.

Turut hadir sebagai narasumber utama, Khatib A. Latief, yang juga menjabat sebagai Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Koordinator Career Development Center (CDC) UIN Ar-Raniry. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan 15 indikator penilaian kinerja Corcomm berbasis standar internasional seperti International Public Relations Association (IPRA), Public Relations Society of America (PRSA), dan International Association of Business Communicators (IABC).

Selain itu, Khatib juga memperkenalkan kerangka kerja inovatif yang ia kembangkan khusus untuk PT Mifa, yakni siklus PDCCI (Plan, Do, Check, Control, Improve), sebagai pendekatan sistematis dalam mengevaluasi dan meningkatkan kinerja Corcomm.

FGD berlangsung secara dinamis dan konstruktif, membahas metodologi penilaian, sistem skoring, pemanfaatan instrumen, serta strategi implementasi. Diskusi kelompok kecil dilakukan untuk mengkaji setiap elemen dalam manual, yang kemudian dipresentasikan dan dibahas dalam forum besar secara partisipatif.

Menutup kegiatan, Teuku Khaddafi, Division Head of CSR PT Mifa Bersaudara, menekankan pentingnya sinergi antara dunia industri dan akademisi. “Kolaborasi ini sangat penting dalam membangun sistem komunikasi korporasi yang profesional, adaptif, dan berdampak luas bagi keberlanjutan perusahaan,” pungkasnya.

Kegiatan FGD ini menjadi langkah awal dalam memperkuat peran strategis Departemen Corporate Communication sebagai garda depan citra perusahaan, sekaligus mengedepankan pendekatan ilmiah dalam sistem penilaiannya.(Herman/MRA)