Kadistan Aceh Besar Ikuti Webinar Pendampingan Teknis Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah

Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar, SP, MSi, mengikuti zoom meeting dan youtube (online) webinar pendampingan teknis pemanfaatan riset dan inovasi daerah seri 2 tahun 2023 di Kantor Dinas Pertanian Aceh Besar di Kota Jantho, Kamis (30/3/2023). FOTO/MC ACEH BESAR

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar, SP, MSi, mengikuti zoom meeting dan youtube (online) webinar pendampingan teknis pemanfaatan riset dan inovasi daerah seri 2 tahun 2023 di Kantor Dinas Pertanian Aceh Besar di Kota Jantho, Kamis (30/3/2023).

Pada kesempatan itu, Kaditan Aceh Besar mengungkapkan, dalam rangka penanganan kekurangan pupuk subsidi bagi para petani, pihaknya mengaku jika saat ini Aceh Besar tidak sampai mengalami kelangkaan pupuk subsidi dipasaran.

“Alhamdulillah, Kita Aceh Besar aman, apalagi, kita mendapatkan tambahan stok pupuk dari Kementrian Pertanian Indonesia, namun, webinar ini penting, karena disini, kita diberikan sebuah ilmu baru jika terjadi kelangkaan pupuk, jika hal itu terjadi, sebaiknya petani dapat menggunakan pupuk organic, baik yang pupuk padat maupun yang cair,” katanya.

Menurutnya, materi yang disampaikan dalam webinar itu sangat bermanfaat bagi penyuluh, karena penyuluh merupakan bagian penting dari keberhasilan pertanian di Aceh Besar.

“Penyuluh terus mendampingi para petani, itu sebabnya penyuluh merupakan barisan terdepan dalam menyuksekan program pertanian, penyuluh dapat mendampimgi masyarakat kapan jika dibutuhkan, jadi, penyuluh pertanian harus benar-benar paham persoalan pertanian, karena jika terdapat masalah ditengah masyarakat penyuluh dapat mengambil sikap tegas,” katanya.

Jakfar mengatakan, ketersediaan pupuk bersubsidi di Aceh Besar untuk tahun 2023 masih aman, ketersediaan pupuk subsidi cukup dan sesuai kebutuhan yaitu sebesar 18 ribu ton. Menurutnya, masalah utama yang dihadapi sekarang ialah ketersediaan, alat mesin pertanian (alsintan), pembangunan tepatnya rehab saluran irigasi tersier dan sumber air waktu musim kemarau.

“Kalau soal pupuk subsidi untuk masyarakat, saya pikir, stoknya masih aman. Namun persoalan sebenarnya ada di alsintan dan pengairan yang saat ini masih menjadi ganjalan, untuk peningkatan pertanian di Aceh Besar,” kata Jakfar.

Terkait dengan ketahanan pangan, Jakfar menuturkan Aceh Besar masih surplus dan akan terus ditingkatkan, agar Aceh Besar tetap menjadi daerah penyuplai padi untuk daerah lain di Aceh.

“Alhamdulillah untuk padi masih surplus, tentu ini akan menjadi kerja keras untuk terus meningkatkan dan mempertahankan Aceh Besar sebagai daerah penyuplai padi terbesar di Aceh,” tuturnya.

Selain beberapa hal yang telah disebutkan, Jakfar menilai ada kendala lain yang masih menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh Besar untuk peningkatan pertanian di setiap daerah, khususnya daerah tadah hujan yang belum terjangkau dengan sumber air, rehab saluran irigasi tersier.

“Kita terus berupaya memenuhi kebutuhan petani dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK), APBA dan APBN. Agar dapat meningkatkan produksi pertanian untuk menjaga ketahanan pangan serta kesejahteraan petani di Aceh Besar,” pungkasnya.(Mursal/*)

Editor: Cek Man