Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Para pendukung dan pencinta Persiraja patut bergembira, seiring larangan tanpa penonton empat kali pertandingan, telah diubah menjadi dua pertandingan.
Praktis, hanya satu kali laga kandang tanpa penonton yang akan digelar kembali di Stadion H Dimurtahala, Lampineung, Banda Aceh, seusai melawan PSMS Medan yang berakhir untuk kemenangan Persiraja 2-1.
Sinyal laga kandang tanpa penonton, terlihat masih ada dua mesin genset PLN di depan Stadion H Dimurthala seusai laga Persiraja vs PSMS Medan pada Sabtu (26/10/2025) malam.
Pada Senin (28/10/2024) sore, mesin genset tersebut masih terletak di tempatnya. Untuk laga kandang tanpa penonton satu kali lagi, dijadwalkan pada 16 November 2024 melawan Persikabo 1973.
Pada pertandingan berikutnya, Persiraja vs Bekasi City pada 20 November 2024, maka sanksi berakhir, sehingga penonton dapat menyaksikan langsung di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.
Namun, para penonton tidak boleh lagi melakukan tindakan yang menyebabkan sanksi dijatuhkan oleh PSSI, seperti melempar botol minuman kemasan ke dalam lapangan, masuk ke lapangan tanpa izin dan lainnya.
Sementara itu, Komite Banding PSSI telah memperingan sanksi tanpa penonton yang sangat merugikan Persiraja akibat kericuhan meletus saat melawan PSPS Pekanbaru lanjutan putaran pertama Liga 2 Indonesia.
Berdasarkan hasil Sidang Komite Banding PSSI pada Jumat (25/102024) yang diumumkan secara resmi pada Senin (28/10/2024) malam di situs PSSI, maka laga kandang tanpa penonton Persiraja hanya satu kali lagi.
Seusai tanpa penonton, laga lanjutan Pegadaian Liga 2 Indonesia 2024/2024 putaran kedua akan kembali digelar di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.
Dimana, Komite Banding PSSI telah memperbaiki keputusan Komite Disiplin PSSI dari empat laga kandang menjadi dua kali saat sebagai tuan rumah. Tetapi, denda sebesar Rp 10 juta tetap dijatuhkan PSSI.
Namun, untuk dua pemain yang dinilai sebagai pemicu kerusuhan, sanksi sebaliknya, diperkuat. Pemain Persiraja Dadang Apridianto dinilai bertingkah laku buruk kepada perangkat pertandingan.
Sehingga, Sanksi Komite Disiplin PSSI melarang bermain selama 6 bulan sejak keputusan diterbitkan, dan denda sebesar Rp.25.000.000 kembali diperkuat oleh Komite Banding PSSI.
Tim ofisial Persiraja, Iswahyudi yang dinilai memancing kebencian dan kekerasan tetap dilarang berpartisipasi dalam pertandingan selama 12 bulan sejak keputusan diterbitkan. Tetapi, sanksi denda diperingan, dari Rp 37,5 juta menjadi Rp 25 juta.
Selain itu, Komite Disiplin PSSI juga memperingan sanksi ke Persela Lamongan dengan keputusan larangan 4 laga kandang tanpa penonton menjadi dua laga. Namun, untuk sanksi, tetap sebesar Rp 10 juta.(Muh/*)