Wakil Ketum Fokusmak: Seratus Hari Pemerintahan Nagan Raya Masih Minim Aksi Nyata

Wakil Ketua Umum Fokusmak, Said Zauzan Nurrahman.FOTO/ DOK PRIBADI

Kabarnanggroe.com, Sukamakmur – Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa Kuala (Fokusmak), Said Zauzan Nurrahman, menilai bahwa seratus hari kerja pertama Bupati dan Wakil Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan SH MH dan Raja Sayang, masih belum menunjukkan langkah konkret dalam merealisasikan visi-misi yang diusung. Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Nagan Raya akan tertinggal apabila arah pembangunan tidak segera dipertegas.

“Jika pemerintahan ini tidak segera mempercepat kerja-kerja nyata, maka cita-cita menjadikan Nagan Raya sebagai daerah mandiri dan madani hanya akan menjadi jargon kosong yang menguap di tengah harapan masyarakat,” tegas Said yang juga menjabat sebagai Sekretaris Bidang Politik, Hukum, dan Advokasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Nagan Raya (IPELMASRA), dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/5/2025).

Menurut Said, janji-janji besar yang disampaikan saat kampanye, termasuk mimpi menjadikan Nagan Raya setara dengan Brunei Darussalam, harus disertai dengan langkah strategis yang realistis dan terukur. Ia menekankan bahwa masyarakat kini menunggu realisasi, bukan lagi retorika.

“Kami sebagai mahasiswa tentu mendukung pembangunan, tetapi dukungan itu juga harus disertai dengan evaluasi. Jangan sampai visi yang hebat hanya menjadi ilusi jika tidak diikuti dengan implementasi yang terarah dan transparan,” tambahnya.

Said juga membandingkan kondisi Nagan Raya dengan dua kabupaten tetangga yang dinilainya sudah menunjukkan geliat pembangunan meski dalam waktu yang relatif singkat. Ia mengingatkan agar pemerintah tidak terlalu nyaman dengan pencitraan awal, namun lalai dalam bekerja untuk kepentingan rakyat.

“Jangan sampai Nagan Raya hanya menjadi penonton dalam perlombaan kemajuan daerah lain. Jika tidak ada perbaikan dan penajaman strategi, bukan tidak mungkin kita mengalami kegagalan kolektif sebagai daerah,” ujar Said.

Lebih lanjut, ia mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola pemerintahan, terutama dalam hal transparansi, pengelolaan anggaran, dan keterlibatan publik dalam pengambilan keputusan. Said juga mendorong partisipasi masyarakat agar kebijakan yang dilahirkan benar-benar menyentuh kebutuhan riil di lapangan.

“Seratus hari ini harus menjadi pijakan kuat untuk arah baru pemerintahan. Kini saatnya Bupati dan Wakil Bupati membuktikan bahwa mereka benar-benar hadir untuk perubahan. Jangan sampai ‘Nagan Raya Madani’ hanya menjadi slogan tanpa substansi,” pungkasnya.(Wahyu/*)