Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Hutan Kota di Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh dengan area seluas 7,15 hektare dapat menjadi wisata keluarga dan generasi muda untuk mengenal alam lebih dekat lagi.
Hutan buatan yang diprakarasi Wali Kota Banda Aceh saat itu, Wai Kota Mawardy Nurdin (alm) bersama wakilnya Illiza Sa’aduddin Djamal ini memiliki ribuan batang pohon dengan 150 jenis pohon, seperti cemara laut, waru, ketapang, glumpang hingga kelapa.
Kawasan ini dilaporkan mampu memproduksi oksigen hingga 37 ton per hari, sehingga mampu menjadi penyangga ekosistim hijau. Bukan hanya itu, Hutan Kota Tibang juga mampu menyerap karbondioksida (CO2) dalam jumlah besar, bagian dari upaya antipasti pemanasan globlal.
Namun, hal utama dari hutan kota ini, pengunjung akan dapat mengenal dan mencintai hutan lebih baik lagi, seiring penggundulan hutan terus terjadi di Aceh dengan berbagai alasan.
Kawasan wisata alam di sudut kota ini juga dihuni berbagai spesies burung dan berbagai jenis bunga yang asalnya memang dari hutan belantara. Suara kicauan burung yang saling bersahutan akan memanjakan telinga untuk berlama-lama sambil menerawangi tingginya pepohonan.
Selain itu juga terdapat jembatan di atas rawa bakau, tempat pengunjung dapat berswafoto untuk mengabadikan momen berkunjung ke lokasi ini dengan latar hutan bakau.
Hutan Kota Tibang dengan aneka ragam flaura dan fauna di dalamnya juga telah menjadi tempat penelitian dan taman edukasi bagi para pelajar Kota Banda Aceh yang ingin mengetahui lebih dalam hutan yang menjadi penyangga air, untuk mencegah banjir dan paru-paru kota untuk menjaga udara tetap bersih.
Nah, saat masuk Hutan Kota yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 29 November 2010 harus melalui sebuah jembatan dengan air jernih mengalir di bawahnya.
Selanjutnya menyusuri berbagai lokasi di dalamnya melalui jalan setapak yang telah dibangun Pemko Banda Aceh dengan tujuan menjadikan Banda Aceh sebagai Green City atau kota hijau.
Hutan Kota ini dibangun melalui kolaborasi dengan Bank BNI yang kini sudah tidak ada lagi di Banda Aceh, tetapi namanya akan terus dikenang sebagai penyokong hadirnya paru-paru kota ini.
Bahkan, dengan segala kelebihan yang dimilikinya, Hutan Kota Tibang pernah meraih juara III Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) tingkat Nasional pada 2021. Dengan hadirnya kembali Illiza memimpin kota, diharapkan pengembangan hutan kota akan lebih representatif lagi.(Muh)