Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar pelatihan seni rupa berbasis digital tahun 2025, di Aula Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Banda Aceh, Senin (26/5/2025).
Kegiatan ini diprioritas untuk kalangan pemuda seperti pelajar dan mahasiswa agar karya anak-anak muda Aceh yang mempunyai bakat dibidang digitalisasi mampu bersaing dengan daerah-daerah lain.

Dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Pamong Budaya Ahli Muda, Aziz Mansyah, menyampaikan pentingnya penguasaan teknologi digital dalam dunia seni rupa bagi generasi muda di masa kini, sehingga lebih mudah dalam mengkspresikan kreativitasnya.
“Seni rupa digitalisasi merupakan bentuk seni yang memanfaatkan teknologi digital dalam proses penciptaan maupun penyajian karya. Ini mencakup penggunaan perangkat lunak, perangkat keras digital, dan media digital lainnya,” ungkapnya.
Aceh, yang dikenal kaya akan nilai budaya dan kekayaan visual tradisional, dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam bentuk karya seni grafis digital. “Unsur khas seperti kaligrafi dan arsitektur tradisional Aceh bisa diolah menjadi bentuk visual yang lebih kreatif dan komunikatif,” sebutnya.
Lebih lanjut, Azis menjelaskan pelatihan ini dibagi dalam dua kategori, yakni tingkat pemula dan tingkat lanjut. Peserta pemula akan diberikan materi dasar seperti pengenalan perangkat lunak desain grafis, prinsip desain visual, hingga teknik ilustrasi digital sederhana. Sementara itu, peserta tingkat lanjut merupakan peserta yang pernah mengikuti pelatihan pada tahun sebelumnya yang akan diajak untuk mendalami teknik produksi grafis digital yang lebih kompleks.
“Guna menunjang kualitas pelatihan, panitia juga menghadirkan para ilustrator, desainer, dan kartunis asal Aceh yang berpengalaman. Mereka akan menjadi mentor dalam mengasah kreativitas dan kemampuan peserta dalam menciptakan karya grafis digital yang berkualitas,” kata Aziz.

Untuk itu, Azis berharap para peserta dapat menmanfaatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini dengan serius dan sungguh-sungguh. Sebagai bentuk apresiasi, beberapa karya terbaik dari pelatihan ini akan dipilih untuk ditampilkan di Museum Tsunami Aceh.
“Kami sangat berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menghasilkan karya-karya terbaik yang membanggakan,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Aceh untuk mendorong generasi muda agar mampu bersaing secara kreatif di era digital, dengan tetap menjunjung nilai-nilai budaya lokal.(Mar/*)