Kabarananggroe.com, Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, H. Bustami Hamzah, SE, M.Si, secara resmi melepas keberangkatan Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 1 Embarkasi Aceh BTJ-01 dari Kabupaten Aceh Besar dan Sabang. Acara berlangsung di Aula Jeddah Asrama Haji, Banda Aceh, Rabu (29/5/2024).
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Bustami Hamzah mengingatkan para jamaah untuk memaksimalkan ibadah selama berada di Tanah Suci. Beliau menekankan bahwa kesempatan ini sangat berharga mengingat daftar tunggu bagi masyarakat Aceh mencapai 34 tahun.
“Maka kami harapkan manfaatkan kesempatan yang mulia ini dengan beribadah sepenuhnya. Selamat berangkat dan mohon maaf kepada jamaah yang dilepas hari ini,” ujar Bustami.
Selain itu, Pj Gubernur juga meminta agar JCH dapat menyesuaikan diri dengan berbagai suku dan bangsa lain selama di Arab Saudi. “Kami mohon agar JCH selalu mempertahankan identitas kita dengan menjaga tingkah laku dan mematuhi aturan pemerintah Arab Saudi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si, mengatakan bahwa kuota haji Aceh tahun ini berjumlah 4.710 jamaah. Kuota ini termasuk para petugas dalam kloter yang terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dari dokter dan paramedis, serta Pemandu Haji Daerah (PHD).
“Dari keseluruhan 4.710 jamaah, terdapat 1.831 jamaah laki-laki (38,9%) dan 2.879 jamaah perempuan (61,1%),” jelas Azhari yang juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh.
Menurutnya, jamaah tertua tahun ini berusia 96 tahun atas nama Abu Bakar Mureh dari Kabupaten Pidie Jaya, sedangkan jamaah termuda berusia 18 tahun atas nama Muhammad Syauqy asal Kota Lhokseumawe.
Azhari juga melaporkan bahwa daftar tunggu bagi jamaah Aceh mencapai 137.670 orang dengan masa tunggu hingga 34 tahun. “Khusus Provinsi Aceh, masa tunggu untuk menunaikan ibadah haji harus mencapai 34 tahun,” ujarnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Marwan Dasopang, M.Si, mengungkapkan apresiasinya terhadap masyarakat Aceh yang sabar menanti dengan daftar tunggu yang panjang. “Dibandingkan dengan provinsi lain, seperti Sulsel, daftar tunggu lebih lama lagi. DPR bersama pemerintah terus mengupayakan agar biaya haji tetap terjangkau, meski biaya konsumsi dan ma’asyir di Saudi naik,” pungkasnya.(Zul Fazli)