WSI Aceh Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh — Wanita Syarikat Islam (WSI) Aceh melaksanakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad saw di kediaman mantan Menteri PANRB, Dr. Azwar Abu Bakar, MM, di Gampong Geuceu Ineum, Minggu (28/9/2025). Acara tersebut turut dihadiri pengurus WSI dari kabupaten/kota se-Aceh.

Kegiatan dibuka oleh MC Dr. Murni, S.Pd.I, M.Pd, diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Dr. Intan Qurratul Aini, MA.

Ketua WSI Aceh, Dr. Chairan M. Nur Nain, M.Ag, dalam sambutannya menyampaikan, peringatan maulid menjadi agenda rutin WSI setiap tahun.

Menurutnya, Rasulullah saw adalah teladan utama dalam seluruh aspek kehidupan, sehingga kaum perempuan perlu meneladani nilai-nilai mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai tuan rumah, Ir. Mutia Safrida mengajak kaum perempuan terus berkolaborasi.

“Jika perempuan mampu berkolaborasi dengan baik, maka akan lebih mudah membangun kemandirian ekonomi keluarga, apalagi di era digital yang memudahkan banyak hal. Namun teknologi harus dimanfaatkan untuk tujuan positif,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Azwar Abu Bakar, MM, menekankan pentingnya kaum perempuan meneladani semangat Rasulullah saw yang sukses dalam dunia perdagangan.

Ia berharap WSI dapat membina generasi muda agar berperan dalam membangun ukhuwah dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Peringatan maulid semakin khidmat dengan ceramah Prof. Eka Sri Mulyani, MA., Ph.D.

Ia menjelaskan, Rasulullah saw sangat menjunjung tinggi martabat perempuan.

“Siti Khadijah adalah role model entrepreneur perempuan yang mandiri secara ekonomi, sementara Siti Aisyah teladan kecerdasan intelektual melalui banyak hadis yang diriwayatkannya,” kata Prof. Eka.

Ia juga menegaskan pentingnya membangun budaya literasi, sebagaimana wahyu pertama surat Al-‘Alaq yang mengajarkan Iqra (bacalah). Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami, berpikir kritis, dan memiliki visi.

“Semangat literasi ini perlu dibiasakan di keluarga dan masyarakat, termasuk melalui tradisi kearifan lokal seperti do daidi yang sarat nilai kebaikan, sebagai motivasi pengetahuan bagi generasi masa depan,” tambahnya. Acara ditutup dengan doa dan shalawat yang dipimpin oleh Dr. Rahmatillah, M.Ag. (Herman/Sayed M. Husen)