kabarnanggroe.com, ADNAN, 50 tahun, sudah lama menderita sakit paru-paru kronis di tubuhnya. Untuk mengobati sakitnya ini, ia berencana untuk berobat ke negeri jiran, Malaysia.
Namun, beberapa waktu sebelum ia benar-benar memutuskan untuk ke Malaysia, seorang terapis memberi saran agar mengonsumsi minyak zaitun, plus terapi tambahan. “Ketika itu saya sudah tidak kuat lagi untuk berdiri dan berjalan,” akunya.
Warga Pondok Kelapa, Jakarta Timur ini kemudian mencoba untuk mengonsumsi minyak zaitun, seperti yang diresepkan tadi. “Alhamdulillah, setelah beberapa kali mengonsumsi minyak zaitun dan herba mengkudu, sakit paru-paru saya mulai membaik,” aku Adnan.
Mengenai penyakit tersebut, Dokter Zaidul Akbar menjelaskan, kandungan yang terdapat dalam minyak zaitu mampu menghangatkan paru-paru sehingga mendorong proses pengeluaran lendir. “Selain itu, vitamin C dan E yang terkandung di dalam minyak zaitun juga memperkuat imun pasien, sehingga dia merasakan kesembuhan,” jelas Dokter Zaidul yang juga konsultan dan praktisi pengobatan ala Nabi (thibbun nabawi).
Keampuhan minyak zaitun dalam dunia pengobatan sudah terkenal secara turun temurun. Bahkan, sejak 14 abad silam, Nabi Muhammad ﷺtelah bersabda:
“Jadikan minyak (zaitun) sebagai lauk paukmu, dan minyakilah (rambut) kalian dengannya, sesungguhnya ia berasal dari pohon yang berkahi.” (Riwayat Ibnu Majah)
Di antara yang mengakui keampuhan minyak yang diberkahi itu, sebanyak 16 pakar kedokteran terkenal di Indonesia berkumpul di Roma pada 21 April 1997. Dalam pertemuan itu, mereka mengeluarkan satu keputusan penting tentang minyak zaitun.
Dalam siaran persnya, mereka menegaskan bahwa minyak zaitun dapat melindungi serangan penyakit arteriole (saluran darah kecil di liver dan menghambat naiknya kolesterol darah), tekanan darah dan diabetes, sebagaimana ia melindungi serangan sebagian penyakit kanker.
Kaya manfaat
Minyak zaitun berasal dari tumbuhan bernama zaitun (olea europaea) yang berukuran kecil dan selalu hijau di sepanjang tahun. Dalam sebuah artikel kesehatan, kayu, buah, biji, hingga limbahnya minyak zaitun dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, pupuk, makanan hewan, dan minyak pelumas.
Sangat wajar jika Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya, Zaadul Maad, menerangkan tentang keutamaan pohon zaitu. Ia menulis;
ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشْكَوٰةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّىٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.” (QS: An-Nuur: 35)’.”
Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah juga meriwayatkan dari Hadits Abu Hurairah, “Nabi ﷺ bersabda, ‘Makanlah minyak zaitun dan minyakilah dengannya, karena ia berasal dari pohon yang penuh berkah’.”
Keberkahan minyak zaitun (olive oil) tidak saja karena semua bagiannya dapat dimanfaatkan berbagai keperluan. Keberkahan lain yang tak bisa dipisahkan adalah manfaat kesehatan. Hal ini disebabkan karena kandungan zaitun yang telah diproses menjadi minyak terdapat nutrisi, squalene, zat besi, kalsium, potassium, polifenol, asam lemak, dan juga omega 9.
Zaza Khadijah, dalam bukunya, Khasiat Dahsyat Minyak Zaitun, mengatakan bahwa kandungan minyak zaitun sedikit berbeda dengan kandungan nutrisi dalam buahnya. Nilai nutrisi dalam minyak zaitun juga berbeda-beda tergantung jenisnya.
Menurutnya, kandungan terbaik didapat dari jenis Extra Virgin Olive Oil yang dihasilkan melalui proses First Cold Press. Artinya, hasil minyak ini didapat dari perasan atau ekstrak pertama melalui metode perasan dingin tanpa mengalami pemanasan atau pencelupan dalam air panas.
Di pasaran, yang banyak terdapat dijual minyak zaitun untuk konsumsi minum jenis Extra Virgin Olive Oil, Virgin Olive Oil, dan Pure Olive Oil. Sementara itu menurut Dokter Zaidul Akbar, kandungan asam lemak yang terdapat pada minyak zaitun sangat tinggi.
“Kandungan itu dapat memperkuat fungsi jantung dan otak, jika kita mengonsumsinya dengan baik. Seringkali fungsi jantung ini menjadi masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat,” katanya dokter yang juga ketua Asosiasi Bekam Indonesia ini. Bahkan, tidak hanya fungsi jantung, termasuk juga menguatkan sel pembuluh darah di jantung.
Selain itu, vitamin A, D, dan E yang ada dalam minyak dari tumbuhan yang memiliki sembilan varietas ini berperan dalam menjaga elastisitas pembuluh darah. Sehingga, kata Dokter Akbar, membantu kelancaran sistem pembuluh darah. “Satu hal yang menjadi kabar gembira buat para wanita, minyak zaitu ini berkhasiat sebagai anti aging (anti penuaan), serta membantu dalam menghaluskan kulit,” papar pria yang pernah menjadi pengasuh rubrik Konsultasi Syifa di Majalah Hidayatullah ini.
Untuk mendapatkan hasil yang cukup maksimal, Dokter Akbar menyarankan untuk mengonsumsi minyak zaitun sebanyak 1-3 sendok setiap hari menjelang tidur. “Namun, untuk penyakit tertentu, seperti hipertensi, sebaiknya konsumsi minyak zaitun ditambah dengan herbal lainnya, seperti pegagan, timun, atau seledri,” terang Dokter Akbar.
Cegah kanker
Dr Chris I.R Gill dari University of Ulster di Irlandia Utara bersama timnya melakukan penelitian terhadap minyak zaitun yang dilaporkan di International Journal of Cancer. Kandungan fenol dalam minyak zaitun mampu menghambat proses pertumbuhan sejumlah sel di usus yang bisa berkembang menjadi kanker.
Kata Gill, usus merupakan salah satu sasaran empuk bagi serangan kanker di dalam perut orang di kawasan Laut Tengah. “Minyak zaitun merupakan sumber alami yang bermanfaat dalam menu makan orang di kawasan Laut Tengah,” kata Gill.
Dari pengamatan Dr Gill dan timnya, keganasan sel kanker usus menurun secara signifikan akibat pemberian fenol minyak zaitun . “Di laboratorium kami melihat bahwa fenol yang diekstraksikan dari minyak zaitu mampu mencegah tahap-tahap pertumbuhan kanker,” tuturnya.
Pernyataan yang sama juga dipaparkan Profesor Asman, ketua Akademi Studi Arteriosclerosis di Universitas Monstar, Jerman. “Bila Anda mengonsumsi minyak zaitun, maka tubuh Anda terlindungi dari serangan kanker colon, kanker rahim, dan kanker ovarium, sekalipun jumlah studi ini masih terlalu minim,” ujar Prof Asman yang juga peneliti ternama di bidang kedokteran .
Jadi, mulai sekarang tidak ada alasan lagi untuk tidak mengonsumsi minyak zaitun. Selain menjaga kesehatan Anda, juga diberkahi. Insya Allah! (Hidcom/*)