Adu Penalti, Saat Paling Menegangkan Bagi Pemain dan Penonton

Adu penalti antara Peureulak Raya dan PSBL Langsa untuk memperebutkan juara tiga Liga 4 Aceh di Stadion Mini USK Darussalam, Banda Aceh, Kamis (27/2/2025) sore. FOTO/BEDU SAINI

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Adu penalti pada puncak Liga 4 Aceh pada Kamis (27/2/2025) di Stadion Mini USK Darussalam, Banda Aceh untuk memperebutkan juara tiga dan satu benar-benar menegangkan.

Para pemain yang melakukan tendangan penalti dipastikan memiliki beban berat untuk mencetak gol atau akan menjadi kambing hitam kekalahan timnya menjadi juara.

Adu penalti, atau lebih tepat disebut tendangan penalti digunakan untuk menentukan pemenang dalam sebuah pertandingan sepak bola, karena harus diakhiri dengan kemenangan atau kekalahan dan tidak boleh seri.

Adu penalti dilakukan setelah pertandingan berlangsung 90 menit, dilanjutkan extra time 2×15 menit, namun hasil pertandingan masih juga seri, seperti laga Peureulak Raya vs PSBL Langsa dengan hasil Peureulak Raya unggul.

Lagi-lagi, para puncak penentuan juara Liga 4 Aceh, kembali harus dilakukan dengan adu penalti seusai meraih hasil seri 1-1 sampai perpanjangan waktu berakhir.

Biasanya cara ini dipergunakan pada sistem gugur, namun dilakukan mengikuti peraturan yang berbeda dari tendangan penalti dengan hasil adu penalti tidak dimasukkan dalam perhitungan skor, jadi tetap seri.

Cara itu hanya digunakan untuk menentukan pemenang sebuah kejuaraan, seperti Liga 4 Aceh yang terpaksa ditunda sampai Jumat (28/2/2025) pagi, karena laga PSAB vs Persidi berakhir seri saat azan Maghrib berkumandang.

Keputusan itu terpaksa diambil, walau tim Persidi sudah bersiap kembali ke kampung halaman seusai laga tersebut. Tetapi, apa mau dikata, hasil seri jelang malang tidak bisa dilanjutkan.

Apalagi, Stadion Mini USK Darussalam, Banda Aceh tidak dilengkapi lampu penerangan lapangan, seperti Stadion H Dimurthala Lampineung atau stadion lainnya.

Mau tidak mau, tim Persidi harus menerimanya, karena tidak bisa dilaksanakan di stadion lain, karena berbagai izin harus didapat pada saat itu juga, sesuatu hal yang mustahil dilakukan dalam waktu singkat.

Untuk menentukan juara Liga 4 Aceh, maka adu penalti PSAB vs Persidi harus dilaksanakan Jumat (28/2/2025) pagi tanpa penonton.

Dengan adanya jeda istirahat, para pemain yang sudah disiapkan untuk adu penalti, tentunya akan lebih fit dalam melaksanakan tugasnya memberi juara kepada salah satu tim, baik PSAB maupun Persidi Idi.

Kita tunggu saja, siapa-siapa yang ditunjuk pelatih kedua tim untuk menjadi algojo 12 pas, sehingga menjadi juara Liga 4 Aceh 2025. Namun, PSAB tetap menjadi pemuncak klasemen semifinal Liga 4 Aceh, apapun hasil dari final tersebut.(Muh)