Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Komitmen Bersama Malaysia Dukung Palestina

Presiden Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim, dalam pertemuan di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur City Center, Malaysia, Senin (27/1/2025). ANTARA/HO-Sekretariat Presiden RI/pri.

Kabarnanggroe.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina bersama Malaysia melalui solusi damai dua negara (two-state solution). Hal ini disampaikan saat bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Senin.

“Indonesia dan Malaysia berada di satu garis perjuangan dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina. Kami menegaskan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan,” ujar Presiden Prabowo, sebagaimana disampaikan dalam siaran pers dari Sekretariat Presiden.

Presiden juga menyampaikan harapannya agar gencatan senjata yang kini terjadi di Jalur Gaza dapat bertahan dan menjadi langkah menuju penyelesaian konflik yang lebih komprehensif.

“Gencatan senjata ini adalah momentum penting. Kita berharap ini dapat menjadi awal dari stabilitas di kawasan dan membuka ruang dialog yang lebih produktif,” tambahnya.

Gencatan senjata terbaru antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, mencakup diplomasi konflik selama 42 hari, pertukaran tawanan, pasukan penutup dari perbatasan Gaza, dan pengiriman kemanusiaan.

Indonesia dan Malaysia terus memperkuat kerja sama diplomatik mereka untuk memastikan isu Palestina tetap menjadi perhatian dunia, baik di tingkat regional maupun internasional. Dukungan ini mencerminkan prioritas dalam kebijakan luar negeri kedua negara yang menempatkan solidaritas kemanusiaan sebagai nilai utama.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa kesepakatan tersebut mulai berlaku pada Minggu (19/1), dengan jaminan seperti Mesir membangun pusat koordinasi di Kairo untuk memastikan implementasinya berjalan lancar.

Dalam perkembangan lain, Sekjen Hizbullah Naim Qassem juga menyoroti gencatan senjata ini sebagai simbol kemenangan bagi Palestina dan menegaskan perlunya perlawanan terhadap pelanggaran pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.

Upaya diplomasi yang intensif ini diharapkan mampu membuka jalan bagi perdamaian yang lebih abadi di Timur Tengah.