Kabarnanggroe.com, Banda Aceh — Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan mengingatkan pentingnya semua pihak memberikan keteladanan antikorupsi lewat pendidikan. Ia mengajak setiap insan mau melakukan tindakan pencegahan.
Ia menyampaikan hal itu dalam cara pemantauan dan evaluasi Kegiatan Bus Antikorupsi 2023 di Aceh, yang berlangsung di Aula FMIPA Kampus Darussalam, Selasa, (27/8/2024). Kegiatan ini merupakan kolaborasi Dewan Pengawas KPK dengan USK.
“Banyak hal-hal kecil harus kita jaga agar tidak terjadi korupsi, apalagi adik-adik siswa atau mahasiswa yang menjaga waktu atau disiplin. Makin tinggi posisi kita ini, semakin rentan terhadap tindakan tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, kejujuran dan disiplin menjadi modal sejak dini, sekaligus solusi masa depan dalam memberantas perilaku korupsi.
“Terimakasih Dewas KPK sudah bersama USK untuk menjalankan program pendidikan antikorupsi ini. Kita bekerjasama dengan KPK untuk survey dan kuliah umum, sebagai upaya bersama pendidikan kita lebih baik lagi,” sebut Prof Marwan.
Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si dalam sambutannya mengatakan, peran kampus dan KPK menjadi salah satu kekuatan dan ikhtiar untuk menumbuhkan semangat antikorupsi di Aceh.
“Ini merupakan kegiatan amat penting, untuk memberikan transfer nilai kepada generasi muda, untuk masa depan yang lebih cerah,” ucapnya.
Sebagai kampus terbaik di ujung barat Indonesia, Prof Agussabti mengungkapkan pihaknya telah bergerak, seperti adanya Zona Integritas yang diawali dari FMIPA, dan kini sudah di seluruh fakultas.
Menurutnya, semangat dan pemahaman antikorupsi menjadi tanggungjawab bersama. Untuk itu elemen terpenting dalam menggerakan, dimulai dari keluarga, masyarakat maupun LSM, lembaga pendidikan, serta media massa.
“Kami mendukung penuh kegiatan Dewas KPK, untuk terus mensosialisasikan apa-apa saja yang terkait antikorupsi. Terpenting, setiap kita menanamkan dalam diri untuk tidak pernah tergoda mengambil yang bukan hak kita. Haram secara agama, bermasalah secara negara,” ujar Prof Agussabti.
Dewan Pengawas KPK, Dr. Harjono, SH, MH, MCL dalam amanatnya menuturkan, kampus tidak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa. Dan berbicara terkait masa depan. Mahasiswa di kampus maupun siswa di sekolah akan meraih masa generasi emas.
“Ada banyak fungsi Dewas KPK. Diantaranya mengawasi kekuasaan dan menjalankan fungsi sosialisasi. Kita punya bus yang keliling Indonesia, untuk mensosialisasi antikorupsi. Tahun lalu, termasuk Banda Aceh.
Pihaknya berharap, kampus menjadi embrio, yang pada gilirannya, di masa depan lahir dan tercipta masyarakat yang betul-betul antikorupsi.
“Dari kegiatan ini, kita berharap masukan sejujur-jujurnya terhadap KPK agar lebih baik. Termasuk program bus,” pintanya.
Selain unsur sejumlah mahasiswa kampus, turut hadir para siswa di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Sejumlah instansi pemerintah, dan undangan lainnya. (Herman/Sayed M. Husen)