Kaper BKKBN Aceh Ingatkan Pentingnya Cegah Anemia kepada Mahasiswa UTU

Para mahasiswa baru Universitas Teuku Umar (UTU) mengikuti kuliah perdana di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (22/8/2024). FOTO/ HUMAS BKKBN ACEH

Kabarnanggroe.com, Meulaboh – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim, menekankan pentingnya pencegahan anemia dan stunting kepada sekitar 500 mahasiswa baru Universitas Teuku Umar (UTU) dalam kuliah perdana yang berlangsung di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (22/8/2024).

Acara ini dibuka oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak, M.Si, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran BKKBN dan Ombudsman RI di kampus UTU. “Kehadiran BKKBN dan Ombudsman di UTU memberi warna baru dalam pendidikan berkarakter dan kesehatan anak bangsa. Apa yang disampaikan ini merupakan langkah awal bagi mahasiswa dalam menata kehidupan mereka di masa depan, sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri, tetapi menjadi generasi berkualitas, berkarakter, sehat, dan berdaya saing tinggi. Mereka adalah pemimpin masa depan Aceh dan Indonesia,” ujar Prof. Ishak.

Safrina Salim, yang untuk kedua kalinya memberikan kuliah umum di UTU, kali ini membawakan materi berjudul “Menuju Generasi Emas Indonesia 2045 Melalui Pencegahan Anemia dan Stunting”. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2045, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi, di mana 70% dari populasi akan berada pada usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya merupakan penduduk yang tidak produktif.

Safrina menekankan bahwa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, perhatian terhadap masalah stunting dan anemia sangatlah penting. “Stunting tidak hanya merusak kesehatan, tetapi juga kecerdasan. Oleh karena itu, kita harus peduli dengan pencegahan stunting dan anemia sejak dini,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa anemia pada remaja, khususnya perempuan, dapat berdampak negatif pada kualitas hidup mereka. “Anemia menyebabkan penurunan kekebalan tubuh, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran, dan produktivitas. Untuk itu, edukasi gizi dan pencegahan anemia perlu terus ditingkatkan, terutama bagi remaja putri,” jelas Safrina.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Ombudsman RI, Datang S. Suharmawijaya, yang juga memberikan materi berjudul “Mengawal Layanan Publik Berkualitas Mencetak Generasi Berintegritas”, menegaskan bahwa kualitas pendidikan dan kesehatan merupakan kunci dalam mencetak generasi emas.

“Pendidikan menjadi rantai yang harus diperkuat oleh Ombudsman, sementara BKKBN menguatkan kesehatan. Pendidikan karakter adalah pendidikan tertinggi yang harus diberikan, dan ini dimulai dari rumah dengan orangtua sebagai guru utama,” kata Datang.

Datang juga menekankan pentingnya adaptasi dalam mendidik anak-anak sesuai dengan zamannya. “Kita tidak bisa memprediksi masa depan anak-anak kita, tetapi kita harus mendidik mereka sesuai dengan zamannya. Pendidikan karakter harus dimulai dari rumah, karena keahlian dan pengetahuan adalah bagian terkecil dari pendidikan, sedangkan karakter adalah yang terpenting,” tambahnya.

Di akhir kuliah perdana ini, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh bersama Forum Generasi Berencana (GenRe) Aceh memberikan hadiah menarik kepada sembilan mahasiswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari Duta GenRe Aceh Tahun 2023, Muhammad Dzaky Raihan, dengan benar.

Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa tentang pentingnya kesehatan dan pendidikan karakter dalam mempersiapkan diri sebagai generasi emas Indonesia.(WD)