GEN-A Bekali Keterampilan P3K Santriwati Pondok Pesantren Dar Maryam

Santriwati Pondok Pesantren Dar Maryam di Aceh Besar menerima pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) dari Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), Sabtu (27/7/2024). FOTO/ DOK GEN-A

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Sebanyak 52 santriwati Pondok Pesantren Dar Maryam di Aceh Besar menerima pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) dari Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A). Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dasar P3K kepada santriwati yang berusia antara 15-17 tahun. Program ini merupakan hasil kerjasama antara GEN-A dan Pondok Pesantren Dar Maryam, Sabtu (27/7/2024).

Pelatihan P3K terbagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama, santriwati mengikuti pre-test untuk mengukur pengetahuan awal mereka sebelum menerima pelatihan. Dr. Imam Maulana menyampaikan materi dengan metode ceramah, menjelaskan bahwa P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara pada korban kecelakaan untuk mengurangi tingkat keparahan sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan. Menurutnya, pertolongan awal harus dilakukan dengan tepat untuk menghindari memperparah kondisi korban. Oleh karena itu, keterampilan P3K perlu diajarkan sejak dini kepada anak-anak dan remaja.

Foto bersama usai pelatihan P3K, Sabtu (27/7/2024). FOTO/ DOK GEN-A

Pihak Pondok Pesantren Dar Maryam menyampaikan bahwa kecelakaan ringan sering terjadi pada santriwati, sering kali di luar pengawasan orang dewasa. Kondisi ini menuntut santriwati untuk bisa memberikan pertolongan pertama secara mandiri. Mengingat santriwati tinggal di pesantren dan jauh dari orang tua, kemampuan P3K menjadi sangat penting.

Para santriwati diberikan pembekalan tentang penanganan korban pingsan, mimisan, keseleo, patah tulang, luka bakar, luka lecet, dan perdarahan. Dr. Imam Maulana menekankan bahwa P3K dapat dilakukan oleh siapa saja yang telah mendapatkan pengetahuan yang memadai. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan diri dan korban serta menghindari tindakan yang salah seperti memberikan nafas mulut ke mulut bagi korban pingsan atau menggunakan bahan yang tidak tepat pada luka bakar dan mimisan.

Sesi kedua pelatihan berfokus pada praktik pelaksanaan P3K. Santriwati dibagi menjadi tiga kelompok dengan dua pelatih dari GEN-A di setiap kelompok. Para pelatih, termasuk Ns. Farhan Saputra, S.Kep, Ns. Alfiatur Rahmi, S.Kep, Ns. Rona Firyal Ilyas, S.Kep, Ns. Akrima Sabila, S.Kep, Haliana Rahmad Dewi, dan Cut Riska Alifah, membimbing santriwati dalam praktik tersebut.

Pelatihan diakhiri dengan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan santriwati. April, ketua kelompok santriwati, memberikan testimoni positif, “Menurut saya kegiatan pelatihan ini sangat seru, kami belajar banyak hal baru terkait P3K. Bahkan, bukan hanya materi saja yang kami dapatkan, tapi juga diajarkan cara menolong orang jika terjadi kecelakaan. Insyaa Allah jika terjadi kecelakaan, kami sudah siap untuk menjadi penolong. Terimakasih banyak atas ilmunya.”

Ustadz Khalil Akbar, pimpinan Pondok Pesantren Dar Maryam, mengungkapkan terima kasihnya, “Kami sangat berterima kasih kepada GEN-A yang sudah memenuhi undangan kami untuk membantu membina santriwati Dar Maryam. Terimakasih atas kontribusi GEN-A yang selalu siap mengajarkan anak-anak kami cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Insyaa Allah ini akan menjadi bekal bagi mereka dalam keseharian. Semoga berkah dan sukses selalu untuk kerjasama yang kita bangun. Semoga bermanfaat bagi kita semua.”

Ns. Farhan Saputra, S.Kep, Co-Trainer First Aid Skill GEN-A, menyampaikan harapannya, “Harapan kami, semoga santriwati Pondok Pesantren Dar Maryam yang telah mengikuti pelatihan P3K ini mampu menerapkan ilmu dan keterampilan yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari itu, saya berharap mereka bisa menjadi penyelamat dalam situasi darurat, baik di lingkungan pesantren maupun di luar pesantren. Semoga pelatihan ini menjadi langkah awal bagi kita semua untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan pertolongan pertama. Dengan demikian, kita dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.”

GEN-A sebagai lembaga swadaya masyarakat terus berupaya untuk membina pemuda Aceh agar mampu menjadi katalisator generasi unggul Aceh dan mewujudkan generasi yang memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi masyarakat.(WD/*)