Peringati Hari Kartini, DP3AP2KB Banda Aceh Bersama BKKBN Aceh dan RSIA Gelar Pelayanan KB Gratis

Foto bersama usai peninjauan pemasangan alat kontrasepsi memperingati hari Kartini di RSIA, Senin (22/4/2024). FOTO/DOK DP3AP2KB BANDA ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Memperingati hari Kartini tahun 2024 Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh bersama dengan BKKBN Aceh, Ranting RSIA Aceh dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menggelar layanan KB untuk masyarakat secara gratis.

Kepala DP3AP2KB Banda Aceh, Cut Azharida, SH, mengatakan, pelayanan tersebut dilakukan untuk meningkatkan optimalisasi partisipasi KB di Kota Banda Aceh. Pelayanan tersebut akan dilakukan secara serentak di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Banda Aceh, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik kesehatan, serta praktik bidan mandiri.

“Tidak hanya mengampanyekan program KB di tengah masyarakat, kami juga memanfaatkan pelayanan serentak ini agar dapat memberikan dampak signifikan untuk mencegah risiko stunting di Kota Banda Aceh berjalan maksimal,” kata Cut Azharida di Banda Aceh, Kamis (25/4/2024).

Ia juga mengatakan, pelayanan KB secara serentak tersebut akan direalisasikan dalam berbagai bentuk pelayanan, mulai dari pemasangan spiral (IUD), implan, pil KB, suntik KB, sampai penyediaan alat kontrasepsi (kondom).

“Pelayanan KB secara serentak ini juga mengakomodasi arahan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Aceh dengan menyediakan pelayanan secara luas, baik untuk pelayanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) maupun non MKJP,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini DP3AP2KB bersama Penyuluh Keluarga Berencana dan Kader KB berjalan beriringan dan harmonis dalam menyukseskan program tersebut di lapangan.

“Kami siap menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) yang merupakan program dari BkkbN,” katanya.

Ia menuturkan, DP3AP2KB Kota Banda Aceh sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB di Banda Aceh menyediakan dan mendistribusikan alat dan obat Kontrasepsi untuk fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan fasilitas kesehatan yang terdaftar.

“Dinas menerima penyaluran Alat Kontraasepsi (Alokon) dari BKKBN dan menyalurkannya sesuai permintaan Fasilitas Kesehatan (Faskes) dan melakukan pencatatan,” ujarnya.

Pun demikian, Ia berharap agar seluruh warga kota sadar akan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi demi wujudkan Kota Banda Aceh yang sehat seperti harapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh.

“Kami masih kampanyekan bahwa penggunaan alat kontrasepsi ini penting, maka saya harap warga Kota Banda Aceh terus sadar. Ingat alat kontrasepsi juga dapat mencegah stunting, harapannya adalah mewujudkan Kota Banda Aceh yang bebas stunting,” pintanya.

Bidan dan pegawai Puskesmas Batho foto bersama saat pemasangan alat kontrasepsi memperingati hari Kartini di Puskesmas Batho, Rabu (23/4/2024).FOTO/DOK DP3AP2KB BANDA ACEH

Selain itu, Cut Azharida memiliki harapan besar dengan adanya kerja sama yang dibangun antara DP3AP2KB dan faskes, faskes selaku pelaku utama pemberi layanan yang secara langsung bersentuhan dengan warga agar mampu meningkatkan pelayanan KB serta melakukan pembinaan terhadap warga serta mampu menyalurkan alat kontrasepsi tepat waktu dan tepat sasaran.

“Harapan kami agar faskes yang berada ditengah-tengah warga mampu memberikan pembinaan akan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi, memberikan pelayanan terbaik buat warga serta menyalurkan alat kontrasepsi tepat sasaran,” harapnya.

Ia juga senantiasa melakukan evaluasi dan monitoring secara langsung dengan mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan DP3AP2KB.

“Monev ini penting bagi kami untuk tetap dilakukan demi menjaga predikat kota terbaik dalam penggunaan alokon,” terangnya.

Di lain sisi menurutnya, menjaga predikat kota terbaik merupakan bukan hal yang mudah perlu kerja ekstra keras untuk menjaga amanah tersebut, oleh karena itu ia kerap melakukan kunjungan ke faskes-faskes dan melakukan sosialisasi kepada warga Kota Bandan Aceh. “Bukan hal yang mudah untuk menjaga nama baik sebagai kota yang selama ini mendapat penghargaan terhadap penggunaan alokon ini, makanya saya terus memantau bagaimana proses distribusi dan juga pelayanan KB di setiap faskes ini,” terangnya.

Selanjutnya, Cut Azharida mengatakan, dengan peningkatan KB bagi warga Kota Banda Aceh, angka Stunting juga dapat ditekan sampai pada angka zero stunting. “Kita punya cita-cita besar yaitu mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota yang Zero Stunting, ini juga menjadi program besar pemerintah Kota Banda Aceh menuju Banda Aceh Gemilang tanpa stunting,” pungkasnya. (AMZ)