Kini Masyarakat Bisa Nikmati Berbagai Layanan Pengobatan Saraf di RSUD Meuraxa

Kelengkapan alat intervensi nyeri yang dimiliki oleh RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh, Kamis (26/10/2023) FOTO/ALFARIZI

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Sebagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tingkat II, RSUD Meuraxa terus mengoptimalkan berbagai layanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu layanan yang diberikan yakni layanan kesehatan saraf, kini masyarakat tak perlu khawatir, pasalnya RSUD Meuraxa saat ini memiliki berbagai layanan pengobatan saraf yang mumpuni dengan ditangani oleh dokter spesialis dan peralatan yang canggih.

Salah satu dokter spesialis saraf RSUD Meuraxa, dr. Muhammad Mizfaruddin, M.Kes, Sp.S, FIN, C-NLP, mengatakan, saat ini sudah banyak pelayanan kesehatan saraf yang dapat dilakukan di RSUD Meuraxa, pertama RSUD Meuraxa telah memiliki dokter spesialis yang menangani berbagai penyakit saraf, selanjutnya, terkait dengan pelayanan saraf khusus yaitu intervensi nyeri.

“Intervensi nyeri ini melayani sakit nyeri di kepala, punggung dan lengan yang disebabkan oleh sendi, otot dapat kita atasi dengan baik di RSUD Meuraxa, terkait dengan pelayanan saraf khusus lainnya seperti epilepsi. Nah, untuk memberikan pengobatan epilepsy kita menggunakan alat Electroencephalography (EEG) atau pemeriksaan electroencephalography, alat tersebut berfungsi untuk mempelajari gambar dari rekaman aktivitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya,” katanya, Kamis (26/10/2023).

Ia mengatakan, alat tersebut juga menentukan model terapi, karena terapi epilepsy ditentukan model gelombang yang terjadi pada EEG sampai dengan tipe dan pola kerja. Sedangkan untuk gangguan otot, seperti otot lemah dan tidak mampu bergerak, dr. Muhammad Mizfaruddin, menyebutkan, saat ini RSUD Meuraxa memiliki alat Elektromiografi.

“Elektromiografi (EMG) merupakan teknik untuk memeriksa dan merekam aktivitas sinyal otot. EMG dilakukan dengan instrumen bernama elektromiograf, untuk menghasilkan rekaman bernama elektromiogram. Elektromiograf mendetekasi potensi listrik yang dihasilkan oleh sel otot ketika otot ini aktif dan ketika sedang beristirahat. Alat ini juga bisa mengecek sejauh mana kondisi otot tersebut, apakah otot bisa perkembang atau otot tersebut bisa cacat,” terangnya.

Dokter spesialis saraf RSUD Meuraxa, dr. Muhammad Mizfaruddin, M.Kes, Sp.S, FIN, C-NLP. FOTO/DOKUMEN PRIBADI.

Terkait dengan layanan saraf lainnya yaitu stroke, memang layanan ini belum tersedia di RSUD Meuraxa, akan tetapi tata laksana pelayanan stroke sudah mulai dikembangkan seiring dengan adanya alat CT Scan yang baru.

“Jadi, CT Scan terbaru yang ada di Meuraxa itu dapat digunakan memberikan layanan stroke, apalagi penanganan penyakit stroke ini hanya bisa dilakukan dibawah empat jam, jadi, alat ini sudah memudahkan kita untuk memberikan layanan saraf yang maksimal, karena dibawah empat jam tersebut kita sudah harus bisa pencitraan atau sering disebut dengan imaging dengan scan,” ujarnya.

Ia menambahkan, ketika sudah mendapatkan hasil imaging dari alat CT Scan tersebut, langsung tim kode strokenya beraksi. “Begitu didapatkan hasilnya, tim langsung beraksi, dan tindakan itu berlangsung sekitar setengah jam,” jelas dr. Muhammad Mizfaruddin.

Untuk layanan pengobatan saraf yang paling sering dihadapi di RSUD Meuraxa, dr. Muhammad Mizfaruddin, menyebutkan, stroke masih menjadi hal yang paling sering dihadapi, baik itu stroke baru maupun stroke yang sudah cacat, yang kedua adalah nyeri,karena nyeri itu pasti berkaitan dengan saraf, baik itu nyeri pinggang, maupun nyeri bahu. Untuk yang ketiga, gangguan saraf tepi, seperti kebas-kebas atau kesemutan dan yang terakhir adalah nyeri kepala.

“Itu empat besar yang kerap terjadi di RSUD Meuraxa. Untuk nyeri kepala sendiri itu sebenarnya terpisah, karena nyeri kepala itu manajemennya, itu pendekatan kepada pasien dengan tanya jawab, sampai akhirnya kita berikan obat untuk menghilangkan nyeri di kepala,” tuturnya.

Alat CT Scan terbaru miluk RSUD Meuraxa Banda Aceh, Kamis (26/10/2023)FOTO/ALFARIZI

Ia menjelaskan, stroke atau yang kerap disebut mati sebelah itu merupakan kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kondisi ini menyebabkan area tertentu pada otak tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi sehingga terjadi kematian sel-sel otak.

“Saraf pada otak itu sangat kecil, jadi, ketika terjadi penyumbatan maka kondisi otak terganggu. Stroke merupakan keadaan darurat medis, karena tanpa suplai oksigen dan nutrisi, sel-sel pada bagian otak yang terdampak bisa mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik, kenapa mati sebelah, karena anggota tubuh bagian kiri manusia itu pemerintahnya otak sebelah kanan, begitu juga sebaliknya, nah ketika tidak ada perintah dari otak, maka tubuh tidak berfungsi,” tutur dr. Muhammad Mizfaruddin.

Gejala penyakit stroke

Ciri-ciri dan gejala penyakit stroke adalah hal penting yang harus diketahui. Apalagi mengingat penyakit ini termasuk dalam kasus kegawatan Neurologi.

Adapun gejala utama stroke

dr. Muhammad Mizfaruddin, mengatakan, ada beberapa gejala utama stroke yang harus dikenali oleh masyarakat. Pertama face (wajah), wajah mungkin jatuh di satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau matanya mungkin terkulai. Kedua, Arms (lengan), orang yang diduga terkena stroke mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya. Hal ini karena stroke sudah menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan. Ketiga, Speech (cara bicara), ucapan terdengar tidak jelas atau kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun tampak terjaga. Selain itu, mungkin juga kesulitan memahami apa yang Anda katakan.

“Selain itu, ada tanda-tanda stroke lain pada pria maupun wanita yang mungkin dialami, seperti mati rasa yang terjadi secara tiba-tiba atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh. Kebingungan, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan,” ucapnya.

Tidak hanya itu, kesulitan melihat di satu atau kedua mata secara tiba-tiba, kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan, atau kurang koordinasi, pusing dan sakit kepala parah yang tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.

“Ketika Anda atau orang terdekat mengalami gejalanya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Saraf, karena stroke hanya bisa ditangani dibawah empat jam,” pungkasnya. (AMZ)