PSPS Pekanbaru Gagal Promosi ke Liga 1, Bakal Ketemu Persiraja Lagi di Liga 2

Pemain PSPS Pekanbaru mencoba melewati hadangan pemain Persiraja dalam babak playoff 8 besar Liga 2 di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Selasa (11/2/2025) malam. FOTO/INSTAGRAM

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – PSPS Pekanbaru yang menjadi wakil terakhir babak kualifikasi Grup A Liga 2 Indonesia gagal promosi ke  Liga 1.

Kekalahan dari Persijap Jepara menjadi penyebab tersingkir dari keikutsertaan berlaga di ajang paling bergengsi Liga 1 Indonesia 2025/2026.

Persijap menjadi tim ketiga yang mendapatkan tiket promosi ke Liga 1 dan Laskar Kalinyamat itu mendapatkan tiket tersebut setelah memenangkan laga play-off promosi melawan PSPS.

Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Selasa (25/2/2025), Persijap Jepara meraih kemenangan tipis 1-0 atas tim tamu, PSPS Pekanbaru. Laga hanya digelar sekali seperti peraturan Liga Indonesia Baru (LIB)

Gol tunggal Persijap Jepara dicetak oleh sang bek andalan Leo Lelis. Sepakan keras bek asal Brasil itu dari tepi kotak penalti mampu membobol gawang PSPS Pekanbaru yang dijaga oleh Erlangga Setyo, seperti dikutip dari Bola.com.

PSPS Pekanbaru yang menguasai pertandingan di babak pertama harus menelan kekecewaan. Askar Bertuah gagal memanfaatkan beberapa peluang yang didapatkan.

Keberhasilan Persijap Jepara lolos ke Liga 1 musim depan tampak begitu romantis. Sebab, beberapa menit sebelum laga usai, hujan deras turun di Stadion Gelora Bumi Kartini.

Ribuan suporter setia Persijap Jepara pun tumpah ruah mengungkapkan kebahagiaan menyaksikan tim kesayangan mereka mendapatkan tiket promosi.

Kegagalan PSPS menambah daftar panjang kegagalan Grup A babak kualifikasi Liga 2 gagal masuk Liga 1, setelah PSKC Cimahi juga gagal bersama Persiraja.

PSPS yang menggagalkan Persiraja masuk Liga 1 Indonesia akan bertemu lagi pada Liga 2 Indonesia 2025/2026. Persiraja tentunya akan mempersiapkan tim lebih baik lagi, walau tim saat ini sudah dibubarkan sampai Liga 2 kembali.

Target masuk Liga 1 yang terus gagal dalam dua terakhir ini, harus dituntaskan pada tahun ketiga atau 2025/2026 dengan menjadi juara grup untuk masuk kembali ke babak playoff 8 besar.

Kesalahan musim ini akibat kekalahan 2-0 pada laga perdana playoff melawan PSPS Pekanbaru di Stadion H Dimurthala Lampineung, Banda Aceh.

Dari hasil ini, peluang kembali digagalkan PSPS Pekanbaru dalam laga yang berlangsung sengit dan keras di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru dengan skor 1-0.

Bahkan, sejumlah pemain Persiraja mendapat sanksi dari PSSI akibat melakukan protes secara berlebihan kepada wasit dan perangkat pertandingan di Pekanbaru.

Seperti Muhammad Rizky Yusuf Nasution yang mencekik wasit seusai melawan PSPS Pekanbaru dilarang bermain selama setengah tahun. Sanksi itu diputuskan dalam sidang komite disiplin PSSI yang digelar pada Sabtu 15 Februari 2025.

Dalam putusan itu disebutkan, insiden Rizky mencekik wasit terjadi pada babak delapan besar yang mempertemukan Persiraja dengan PSPS Pekanbaru pada Selasa (11/2/2025) lalu.

Rizky disebut melakukan tindakan tandukan, dorongan pukulan serta mencekik leher wasit. Ada dua sanksi yang dijatuhkan terhadap gelandang bertahan tersebut.

“Hukuman: larangan bermain selama enam bulan, denda Rp 25 juta,” bunyi putusan komite disiplin seperti dikutip dari situs PSSI, Selasa (25/2/2025).

Selain itu, pemain Persiraja Matheus Henrique Machado De Santana mendapatkan hukuman teguran keras karena melakukan protes berlebihan kepada perangkat pertandingan.

Untuk klub Persiraja Banda Aceh didenda Rp 12,5 juta karena melakukan perusakan di ruang ganti tim. Perusakan terjadi usai laga yang berlangsung di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Pekanbaru dimenangkan tuan rumah dengan skor 1-0.(Muh/*)