Kabarnanggroe.com, Jakarta – Ketua Umum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Provinsi Aceh, Drs Aidi Kamal MM, menerima Anugerah Temenggong Tun Hassan dari Presiden DMDI, Tuan Yang Terutama Tun Seri Setia Dr. H. Mohd. Ali Rustam, yang juga menjabat sebagai Yang di-Pertua Negeri Melaka.
Anugerah bergengsi ini dalam bentuk medali dan piagam diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dinilai berjasa dalam memperjuangkan kemajuan tamaddun (peradaban) Melayu dan Islam.
Prosesi penganugerahan berlangsung pada acara puncak Konvensyen DMDI ke-23, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (24/10/2025), dan disaksikan oleh Ketua MPR RI H Ahmad Muzani, Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin dan Ketua Dewan Pembina DMDI Indonesia Datuk H. Rahmad Shah. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari 23 negara anggota DMDI, serta sejumlah perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia.
Ketua Tim Penilai Anugerah DMDI, Prof Dr Datuk H Mohd Jamil Mukmin, yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden DMDI, menjelaskan bahwa penganugerahan Temenggong Tun Hassan tidak hanya diberikan kepada Ketua DMDI Aceh, tetapi juga kepada 18 tokoh lainnya dari berbagai negara anggota DMDI.
Sedangkan anugerah Tun Perak merupakan anugerah tertinggi DMDI kali ini diberikan kepada, Maman Abdurahman Menteri UMKM RI, H Anwar Hafidh Gubernur Sulawesi Tengah, Rahmad Mirzani Djausal Gubernur Lampung dan Drs. H. Mukhtaruddin Menteri Perlindungan Pekerja Migran RI.
Dalam tanggapannya, Drs. Aidi Kamal, MM menyampaikan rasa syukur dan harunya atas penghargaan yang bergengsi tersebut. “Bagi saya, anugerah ini merupakan sebuah amanah sekaligus motivasi untuk terus berkarya, berkontribusi, dan memberikan yang terbaik bagi kemajuan tamaddun Melayu dan Islam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aidi Kamal menambahkan bahwa sebelumnya anugerah DMDI yang sama juga pernah diterima oleh tokoh Aceh, yaitu Prof. Adjunct, Dr. Marniati, Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Banda Aceh pada Konvensyen DMDI ke-22 di Singapura, sedangkan Hj. Cut Wardani, salah seorang tokoh perempuan Aceh menerima anugerah Tun Fatimah pada Konvensyen DMDI ke-21 di Phnom Penh, Kamboja.(Mar/*)






