Ini Tema Debat Pertama Sesuai Visi-Misi Mantan Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi saat mendaftar ke KIP Aceh, Jum’at (13/9/2024). FOTO/ DOK KIP ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dua mantan petinggi di Pemerintahan Aceh akan melakukan debat pertama secara langsung di Hotel Amel Convention Hall, Blang Oi, Banda Aceh pada Jumat (25/10/2024) pukul 20.00 WIB.

Nomor urut 1 calon Gubernur Aceh, mantan Pj Gubernur Aceh yang telah lama melalang lintang di pemerintahan, Bustami Hamzah dipastikan akan memberi paparan dan tanggapan dengan baik.

Bustami yang berpasangan dengan M Fadhil Rahmi alias Syech Fadhil, lulusan Timur Tengah telah mampu menjalankan tugas dengan baik dalam sejumlah jabatan pemerintahan.

Khususnya, sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dari 2022 sampai 2024 dan Pj Gubernur Aceh dari 13 Maret 2024 sampai penerusnya, Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA dilantik pada 22 Agustus 2024.

Visi dan misi dari pasangan nomor urut 1 ini bertemakan: “Aceh Sejahtera, Berkeadilan, dan Beridentitas” dengan dukungan dari tiga partai nasional, Golkar, PAN dan NasDem, serta dua partai lokal PAS Aceh dan PDA.

Untuk debat pertama, tentang Syariat Islam, Bustami memiliki misi akan terus memperkuat penegakan syariat dan secara serius mewujudkan Aceh sebagai kota percontohan pensuksesan Syariat Islam.

Kemudian, menselaraskan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya serta meningkatkan toleransi antarumat beragama guna mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Prihal keistimewaan dan kekhususan Aceh, Bustami memiliki visi memihak rakyat dalam segala keputusan yang berlandaskan musyawarah, mufakat dan voting.

Tentang koneksitas pelayanan publik, Bustami akan meningkatkan pelayanan publik yang terukur serta menciptakan sistem pemerintahan yang bersih, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Untuk tema kedua pembangunan berkelanjutan, misi yang diusung akan membuka akses lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan dan mengembangkan industri kreatif sentra produksi di kawasan pedesaan

Khusus bidang pendidikan, sain dan teknologi, Bustami akan meningkatkan infrastruktur pendidikan dan kesehatan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif, inovatif, bebas stunting dan berdaya saing.

Untuk Kesetaraan Gender, Perlindungan Hak Perempuan dan Anak, Penyandang Disabilitas, Kelompok Minoritas dan Marginal, maka akan diwujudkan keadilan, kebebasan dan kesetaraan untuk pemenuhan dan perlindungan hak perempuan, penyandang disabilitas dan anak-anak di dalam kehidupan masyarakat.

Bustami Hamzah lahir di Nicah, Kecamatan Grong-Grong, Pidie 22 Juli 1967. Dia alumni Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung pada 2002 jurusan magister ekonomi.

Bersama pasangan hidupnya, Mellani Subarni, mereka telah dikaruniai dua putra yakni Muhammad Syafiq Al Yasir Bustami dan Muhammad Yafiq Al Fayyadh Bustami.

Sedangkan pendamping Bustami, calon Wakil Gubernur Aceh, H Muhammad Fadhil Rahmi Lc M Ag lahir di Langsa pada 6 September 1978.

Dia merupakan seorang politikus, dosen dan pelatih sepakbola serta pernah sebagai anggota DPD-RI dari Aceh periode 2019–2024.

Fadhil disekolahkan bernuansa agama, mulai dari TK Aisyiah Bireuen (1984), MIN Bireuen (1990), MTs Darul Arafah (1993), MAS Darul Arafah (1996) hingga Universitas Al-Azhar (2008).

Darul Arafah dan Universitas Al Azhar juga merupakan tempat ustadz Abdul Somad, Lc. MA menimba ilmu.
Dari situlah jalinan persahabatan kedua mereka bermula, bahkan, Fadhil kerap mendampingi tabligh akbar Abdul Somad di Aceh dan sering diajak ke sejumlah daerah di luar Aceh.

Sejak saat itulah, Fadhil mulai dikenal masyarakat dan fotonya sering viral di media sosial bersama UAS, di mana ada tabligh akbar UAS, foto Fadhil kerap menghiasi spanduk dan baliho.

Masyarakat yang ingin mengundang UAS selalu menghubungi Fadhil, mulai dari kepala daerah, pengurus mesjid, pimpinan dayah, pengusaha sampai pimpinan partai.Pada 2009 setelah pulang dari Mesir, Fadhil menjadi dosen serta menjadi pelatih sepakbola di STAIN Cot Kala, Langsa.

Dia juga menjadi asisten fasilitator Kecamatan Peunaron PNPM Aceh Timur 2009-2011. Dalam bidang keorganisasian, Fadhil tercatat pernah aktif di 17 organisasi, terhitung dari sejak kuliah di Mesir sampai sekarang.

Di antaranya, Bidang Minat Bakat PPMI (Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia) Mesir 1997-1998. Pemred Buletin Terobosan Mesir 1998-1999 dan Penasehat PPMI 2005-2006 dan sejumlah organisasi lainnya sampai 2024 ini.(Muh)