Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Petani dalam wilayah Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar sudah memulai masa tanam rendengan (MT Rendeng) tahun 2024 di kawasan Blang Raya. Hal itu sebagaimana disampaikan Koordinator Balai Penyuluh Pertanian, Khaidir SP, di Krueng Mak, Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar, Rabu (25/09/2024).
“Iya, bisa kita saksikan para petani disini sudah memulai pekerjaannya untuk memasuki musim tanam rendengan tahun 2024 ini,” ujar Khaidir.
Ia melanjutkan, aktifitas para petani di kawasan Blang Raya diantaranya pembajakan pertama, pembersihan gulma, hingga pembersihan saluran tersier supaya memudahkan pengairan.
”Saya tadi melihat sawah mulai dibajak, sebagian petani sedang membersihkan gulma di sawahnya dan sebagian yang lain membersihkan saluran tersier untuk memperlancar pengairan.
Sedangkan Petani yang sawahnya telah dibajak, dilanjutkan membuat tempat persemaian benih,” imbuhnya
Petani Blang Raya Rahimah (58) yang sedang membersihkan sisa-sisa gulma di sawahnya, mengatakan gulma tersebut ada yang dikumpulkan di satu titik kemudian dibakar, dan ada juga yang dibenamkan kedalam lumpur dengan tujuan menekan pertumbuhan gulma itu sendiri.

”Gulma-gulma ini dikumpulkan dulu, kalau sudh agak kering dibakar, sebagian lainnya ditanamkan saja kedalam lumpur biar tidak hidup lagi,” kata warga Peukan Biluy itu, sambil mempraktekkan.
Saluran tersier yang merupakan salah satu sarana irigasi disepanjang persawahan blang raya itu, terlihat sebagian telah rusak sehingga membutuhkan perbaikan segera guna memperlancar dan mempercepat distribusi air ke semua lahan sawah. “Ini ada saluran yang rusak, kami tambal dulu pakai karung pasir dan lumpur. Kami harap pemerintah dapat memperbaiki segera agar distribusi dan pembagian air cepat merata,” harap Rahimah.
Terkait saluran tersier yang rusak di kawasan itu, anggota DPRK Aceh Besar Ahmad Zainuri ST mengatakan telah menampung aspirasi dan keluhan petani di Simpang Tiga khususnya di kawasan Batee Linteung.
“Kita sudah tampung aspirasi dan keluhan para petani, kita nanti akan turun ke lapangan mengechek langsung dan mendorong pemerintah agar dilakukan rehabilitasi saluran yang rusak, agar tidak lagi terjadi hambatan dalam mengairi sawah,” tuturnya.(Herman/*)