Kabarnanggroe.c0m, Banda Aceh – Sebanyak 18 gampong di Kota Banda Aceh menerima sertifikat Madya Program Kampung Iklim (ProKlim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI). Sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh Tim ProKlim KLHK RI, Cut Salwitri Tray, di Kantor Keuchik Peurada, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Selasa (24/9/2024).
Program ProKlim tersebut bertujuan untuk mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui partisipasi masyarakat di tingkat gampong. Tahun ini, 18 gampong yang meraih sertifikat Madya di Banda Aceh meningkat menjadi 18 gampong dari total 90 gampong yang ada. Sehingga hingga kini, Kota Banda Aceh memiliki 26 lokasi ProKlim, terdiri dari 4 ProKlim kategori Utama dan 22 ProKlim kategori Madya.
Gampong-gampong penerima sertifikat Madya ProKlim 2024 di Banda Aceh meliputi Gampong Peurada, Tibang, dan Jeulingke di Kecamatan Syiah Kuala; Gampong Lamdingin, Mulia, dan Beurawe di Kecamatan Kuta Alam; Gampong Lamjamee dan Ulee Pata di Kecamatan Jaya Baru; Gampong Lambhuk, Lamteh, dan Pango Deah di Kecamatan Ulee Kareng; Gampong Lueng Bata dan Lamseupeung di Kecamatan Lueng Bata; Gampong Deah Baro dan Deah Glumpang di Kecamatan Meuraxa; Gampong Mibo di Kecamatan Banda Raya; Gampong Neusu Aceh di Kecamatan Baiturrahman; serta Gampong Lampaseh Kota di Kecamatan Kuta Raja.
“Kami bangga atas pencapaian gampong-gampong ini yang telah berpartisipasi aktif dalam program ProKlim. Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam mengatasi dampak perubahan iklim, serta memberikan contoh nyata kepada gampong-gampong lain untuk mengikuti jejak mereka,” ungkap Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani SH MSi, melalui Kepala Bidang Tata Lingkungan, Ir Cut Safarina Yulianti ST MM MT.
Acara ini turut dihadiri oleh Tim Verifikator ProKlim GCF02 tahun 2024, perwakilan Balai PPI Wilayah Sumatera, DLHK Aceh, serta KSM dan tokoh masyarakat dari Gampong Peurada. Kepala DLHK3 berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi gampong lainnya untuk terus meningkatkan aksi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim global.
“Semoga di tahun mendatang, lebih banyak gampong yang terlibat dalam ProKlim dan bersama-sama menciptakan inovasi baru untuk mengendalikan dampak perubahan iklim,” ujar Cut Safarina.
Program ProKlim di Kota Banda Aceh diharapkan terus berkembang, dengan semakin banyak gampong yang berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memitigasi dampak perubahan iklim di masa mendatang.(WD/*)