Unmuha Selenggarakan Pentas Seni dan Pelepasan Mahasiswa Inbound PMM

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh — Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) menyelenggarakan acara pentas seni dan pelepasan mahasiswa inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 4 Tahun 2024 dengan tema Genderang Nusantara di UCC Ahmad Dahlan, Banda Aceh, Selasa (25/6/2024).

Acara itu menampilkan tarian kolosal mahasiswa PMM 4 asal Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta Banten, serta Tanggerang. Kemudian dari Kalimantan, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Barat, serta Sulawesi.

Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor Unmuha Dr. Aslam Nur. MA, Wakil Rektor 1 Prof. Asnawi Abdullah. M.Sc, Phd, Wakil Rektor 2 H. M. Yamin, SE, M.Si, Para Kepala Biro dan Lembaga, Dekan, Ketua Prodi, serta para dosen.

Turut hadir Camat Lueng Bata, Kapolsek Lueng Bata, Kepala Desa Batoh dan Cot Masjid, serta tamu undangan dari BEM dan UKM di lingkungan Unmuha.

Koordinator PMM 4 Unmuha, Maidar, SE, M.Si dalam laporannya menyampaikan, PMM 4 diikuti 83 mahasiswa dari 54 Perguruan Tinggi se-Indonesia di luar Pulau Sumatera.

“Selama satu semester mengikuti perkuliahan di Unmuha para mahasiswa telah melakukan berbagai kegiatan, diantaranya bersosialisasi dengan warga kampus dan warga di sekitar kampus,” ungkap Maidar.

Ia juga menyampaikan, mahasiswa telah mengikuti kegiatan Modul Nusantara sebanyak 16 kegiatan yang terdiri dari modul kebinekaan, refleksi, inspirasi dan kontribusi sosial, yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu Saman, Ranup Lampuan dan Seudati. Kegiatan ini didampingi oleh dosen Modul Nusantara dan turut dibantu oleh seorang mahasiswa Unmuha sebagai leason officer (LO).

“Dengan berakhirnya seluruh kegiatan mahasiswa, maka pada 25 Juni 2024 berakhir seluruh rangkaian kegiatan PMM 4 di Unmuha dan akan kembali ke perguruan tinggi pengirim mulai 1 Juli 2024,” ujarnya.

Rektor Unmuha Dr. Aslam Nur. MA menyampaikan terima kasih kepada 54 Perguruan Tinggi yang telah mengirim mahasiswanya ikut dalam program PMM 4 di Unmuha.

“Saya pernah meminta mahasiswa untuk menulis sebuah buku perjalanan selama di Aceh. Menurut laporan dari kepala suku, buku itu sudah terbit empat buku. Kami ucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang sudah menjawab tantangan kami,” kata Aslam Nur.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah 13 Aceh, Syafi’i, SE, M.Si mengatakan, program ini paling efektif untuk memperkenalkan kebudayaan kepada mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

“Sekaligus kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan jaringan dan pertemanan dengan mahasiswa lainnya di seluruh Indonesia,” kata Syafi’i. (Herman/Sayed M. Husen)