Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Tiga mantan pemain Persiraja mulai melatih para pemain terpilih PSAB Liga 4 di Stadion Cot Sibati, Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa (24/12/2024) sore. Sebanyak 18 pemain, termasuk tiga penjaga gawang melakukan latihan ringan, sekaligus memupuk kekompakan sesama pemain yang berasal dari sejumlah klub di Aceh Besar
Pelatih PSAB, Mukhlis Nakata seusai latihan mengatakan hari pertama latihan ini lebih difokuskan pada latihan ringan, sekaligus memadukan kekompakan tim. “Pada hari latihan perdana ini, hanya dilakukan latihan ringan, karena para pemain yang berasal dari sejumlah klub sepakbola baru hari ini berkumpul,” jelasnya.
Dia menyatakan pola latihan dibagi tiga tahap yakni pekan pertama fokus pada latihan fisik, pekan kedua taktik dan pekan ketiga melakukan uji coba dengan tim lokal, sebelum memasuki Liga 4 di Kota Sabang. Disebutkan, latihan perdana ini dilaksanakan tidak berat, hanya memadukan tim saja dan pada hari kedua, fisik akan digembleng.
Latihan yang dimulai pukul 16.50 WIB, diawali dengan mengelilingi lapangan sebanyak tiga kali yang dipimpin Mukhlis Nakata dan asistennya Hidayat. Dilanjutkan dengan berlari dengan gaya melompat atau zigzag di tempat yang telah ditentukan. Selanjutnya, latihan operan bola pendek dan panjang dari kaki ke kaki, termasuk mencari celah menerima operan bola, baik dari bawah maupun atas.
Dalam latihan ini, koordinasi atau komunikasi sesama pemain sangat dibutuhkan, sehingga operan bola menjadi akurat, tidak melebar kemana-mana. Hal itu dibutuhkan saat melaksanakan laga sesungguhnya di lapangan, karena aksi saling merebut bola terus terjadi sepanjang pertandingan, sehingga melalui latihan ini diharapkan operan bola dari kaki ke kaki tetap akurat.
Seperti dalam pertandingan sesungguhnya, operan bola atas atau panjang kerap dilakukan pemain dalam melakukan serangan ke area pertahanan lawan, sehingga keakuratan tendangan sangat diperlukan agar dapat diterima rekan setimnya dengan baik. Apalagi dalam perebutan bola-bola atas dibutuhkan kesiapan dalam menerima umpan panjang.
Kecepatan berlari pemain juga diperagakan dalam latihan tersebut, seperti seorang pemain berlari kencang untuk mencari celah menerima umpan ke depan saat bola digiring rekannya. Hal itu diperagakan langsung pelatih Mukhlis Nakata untuk memberi contoh kepada anak asuhnya.
Namun, sejumlah pemain masih belum akurat mengoper bola kepada rekannya, kemungkinan masih gugup pada hari pertama latihan yang tentunya akan diperbaiki oleh pelatih. “Ya, pada hari pertama ini, kita yang ringan-ringan saja, tidak perlu langsung keras,” katanya.
Seperti dalam latihan, Mukhlis memberi instruksi kepada pemain untuk tidak diam saat menerima operan bola, karena lawan bisa saja merebut bola. Demikian juga dengan bola-bola atas, harus bergerak cepat menyambut umpan, tidak hanya berdiri tegak tanpa aksi dan dia memberi contoh saat menerima bola dengan dada atau juga kepala.
Pada sesi akhir latihan, dibentuk tiga tim untuk memperagakan cara merebut bola melalui operan pendek dari kaki ke kaki. Setiap tim yang gagal mempertahankan bola berganti menjadi penghadang operan dua tim lainnya. Pemain juga diganti dengan pemain yang belum bermain, sehingga seluruh pemain dapat memperlihatkan aksinya mengolah si kulit bundar.
Dari pantauan, walau para pemain ini sudah aktif bermain sepakbola di sejumlah klub lain, seperti PSAA Abulyatama, Persijaya Aceh Jaya, pernah ikut seleksi Timnas Indonesia dan PSAB, kemampuan fisik para pemain harus ditingkatkan. Kondisi cuaca yang mendung di sore hari, tidak seharusnya para pemain cepat kelelahan, karena dalam pertandingan sesungguhnya, stamina tinggi sangat dibutuhkan dalam bermain selama 90 menit.
Salah seorang pemain yang sempat ditanyakan saat turun minum, mengaku lelah dengan cucuran deras keringat mengalir dari tubuhnya, padahal latihan baru berjalan 21 menit. Sang pelatih, Mukhlis Nakata sudah mengetahui kondisi itu, sehingga dia akan menggembleng lebih keras lagi selama fase latihan fisik dan stamina ini.
Sedangkan latihan untuk penjaga gawang dengan pelatih Rahmanuddin lebih ringan lagi, dimulai dengan operan bola dari tangan ke tangan atau cara menangkap bola sesama penjaga gawang. Sang pelatih yang merupakan lulusan akademi sepakbola Paraguay juga memperagakan tendangan langsung ke penjaga gawang secara bertubi-tubi, ada yang berhasil ditangkap, tetapi ada juga yang bobol.
Tiga penjaga gawang ini sudah berpengalaman segudang, tetapi tetap dibutuhkan sentuhan dari pelatih yang notabene juga mantan penjaga gawang Persiraja. Pada sesi berikutnya, dilatih cara melempar dan menendang bola ke pemain, baik jarak dekat maupun tendangan melambung ke tengah lapangan.
Penjaga gawang PSAB yang terpilih tiga orang yakni Muhammad Aqsa Rizqullah yang merupakan penjaga PSAB Liga 3 2023/2024. Kemudian Ade Reza Sahputra pernah menjadi penjaga gawang PSAA Abulyatama dan Metrix Putra Brother Jakarta, serta M Nailul Autahri sempat membela Persijaya Aceh Jaya dan Persip Pasee Aceh Utara.
Sementara itu, para pemain PSAB Liga 4 ini berusia antara 18 tahun 22 tahun atau kelahiran 2002 sampai 2006, sesuai aturan yang telah dikeluarkan PSSI. Selain itu, masih ada lagi enam pemain senior yang akan segera bergabung untuk berlatih dalam beberapa hari mendatang.(Muh)