Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Mantan Juru Bicara (Jubir) Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Sofyan Dawood akrab disapa Bang Yan maju dalam pemilihan Calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan menegaskan komitmennya untuk mempertahankan dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh. Bahkan, dirinya siap mengambil langkah konsekuen dengan mundur dari kursi dewan apabila setelah terpilih namun tertahan perjuangannya ditingkat nasional tersebut oleh partai yang mengusungnya maju dalam Pileg 2024.
“Kekhususan Aceh ini merupakan hasil dari MoU, dan tentu harus kita pertahankan. Ini merupakan salah satu tujuan utama saya maju dalam Pileg DPR RI untuk dapat terus memperjuangkannya di pusat,” ujar Sofyan Dawood, dalam diskusi “Bedah Ulee Bang Yan”, yang digelar di salah satu Warkop di Banda Aceh, Senin (22/1/2024) sore.
Menurutnya, keterlibatan dalam politik saat ini merupakan upaya terakhirnya untuk mendukung pembangunan Aceh dari tingkat Pusat. Pilihan ini, diambil dengan harapan dapat membawa perubahan signifikan bagi perkembangan Aceh.
“Melihat Aceh tidak maju-maju padahal sudah 18 tahun menikmati Dana Rehabilitasi dan Dana Otsus, maka ini ikhtiar politik terakhir saya untuk ikut memperjuangkan kepentingan Aceh dari Pusat,” ujarnya.
Mantan Jubir GAM dan Panglima Wilayah Pase, Sofyan Dawood menegaskan juga selaku salah satu kandidat Caleg DPR RI dengan daerah pemilihan (Dapil) satu Aceh dengan menggandeng Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilihan umum 2024, dirinya juga komitmen pada pembangunan infrastruktur dan ekonomi rakyat tertinggal pada masa konflik.
“Harapan dengan partai PDI P selaku partai besar di Republik ini, tentu bisa lebih muda kita perjuangkan hak-hak Aceh di Senayan,” tuturnya.
Menurut Sofyan isu besar dikenal secara nasional bahwa Aceh merupakan provinsi termiskin. Padahal memiliki dana otonomi khusus (DOK).
“Ada empat daerah mendapat dana otonomi khusus yakni Papua, DKI Jakarta, Yogyakarta dan Aceh. Tetapi kenapa Aceh menjadi provinsi termiskin,” ungkapnya.
Untuk itu, Sofyan menegaskan persiapannya dalam pemilu 2024 sudah dilakukan berbagai upaya, salah satunya bertemu dengan seluruh elemen, tokoh dan komponen masyarakat untuk berdiskusi.
“Masyarakat Aceh jangan menjadi korban setiap pemilu. Harus ada perubahan per lima tahun sekali. Saya memberikan pemahaman pemilu harus damai jangan ada konflik apalagi politik uang dan berbagai bentuk bantuan lainnya,” pungkas Sofyan Dawood.(Aldi)