Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Para netizen di sejumlah media sosial, khususnya Instagram minta Presiden Persiraja, Nazaruddin alias Dek Gam lebih memfokuskan diri menjadi wakil rakyat di DPR RI.
Bahkan, mereka minta Dek Gam menjual saham Persiraja, tetapi saat tahun politik kembali bergejolak pada 2028, maka dapat dibeli lagi.
“Saya terus memantau media sosial, seusai Persiraja Banda Aceh mendapat sanksi berat dari Komisi Displin PSSI,” kata Irwady A Ghafar, salah seorang pengamat sepakbola Aceh, Selasa (22/10/2024).
Dia mengungkapkan prihal Persiraja mendapatkan hukuman dari PSSI, sebaiknya Persiraja dibubarkan saja, atau mengundurkan diri dari petarungan kompetisi Pegadaian Liga 2 Indonesia 2024/2025.
Dia mengatakan pernyataan tersebut bukanlah pernyataan tanpa alasan, karena banyak komentar-komentar yang masuk ke pihaknya, baik dari suporter maupun pendukung setia Persiraja.
“Saran kami, Dek Gam memberikan atau menjual kembali Persiraja seperti sebelumnya, biarlah dia fokus bekerja untuk rakyat yang telah memilihnya dan mengantarnya ke Senayan,” tambahnya.
“Apalagi saat ini sudah menjadi Ketua PAN Aceh,” ungkapnya. Dia menambahkan berdasarkan berita terbaru, Dek Gam kelahiran Leupung Aceh Besar ditunjuk sebagai Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI masa jabatan 2024-2029.
“Cukup sudah Persiraja dipolitisasi dan terkait dengan sanksi PSSI, kami menilai hal tersebut mutlak kesalahan dibuat oleh manajemen mereka sendiri,” jelasnya.
Dia menyatakan manajemen Persiraja masih diisi oleh orang orang yang bermental kejuaraan sepakbola Tarkam (antar kampung).
Dikatakan, pernyataan ini banyak didengar dari netizen atau teman-teman pencinta si kulit bundar, dimana emosi tidak terkontrol saat pertandingan lawan PSPS, maka telah merugikan Persiraja.
Disebutkan, sebagian penonton yang membeli tiket dengan uangnya sendiri kecewa apabila sanksi ini dijatuhkan, karena mereka tidak melakukannya.
“Bukan apa-apa, pelemparan botol minuman yang terlihat berasal dari tribun VVIP, dimana harga tiket sangat mahal,” ujarnya,
Dia berharap pihak manajemen harus lebih teliti lagi dalam memeriksa penonton di pintu masuk stadion, terutama yang masuk darii pintu VVIP.
Irwady mengharapkan aturan penonton dapat diterapkan seperti pelaksanaan sepakbola PON XXI Aceh-Sumut, dimana penonton dilarang membawa masuk botol minuman kemasan dan korek api.
“Aturan ini seharusnys diterapkan di semua pintu masuk Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, termasuk VVIP, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujarnya.
Apalagi, pertandingan sepakbola yang sudah dimulai digandrungi para remaja putra dan putri, seharusnya dijaga sampai dengan kondisi ramah anak-anak dan keluarga.
“Tidak ada lagi yang merokok di tribun, membuang sampah sembarangan, apalagi membuang botol minuman ke lapangan dan tentunya petugas terus memantau tingkah laku penonton di seluruh tribun,” tutupnya.(Muh)