Kabarnanggroe.com, Sabang – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, kembali mengunjungi pulau terluar Indonesia. Menko Polhukam yang juga Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bersama Mendagri yang juga Kepala BNPP, menyambangi pos Pengamanan Pulau Terluar (Pamputer) di Pulau Rondo, pulau terluar yang masuk dalam wilayah Sabang, Aceh.
Pulau yang tidak berpenghuni ini, dijaga oleh 34 prajurit TNI dari Korps Marinir. Mahfud datang dan berdialog dengan mereka. “Jagalah NKRI ini dengan penuh pengabdian dan tanggung jawab,” papar Menko Mahfud saat memberi arahan pada anggota Satgas Pamputer, di Pulau Rondo, (21/12/2022).
Mahfud MD bersama Tito Karnavian, ditemani Ketua Komisi II DPR RI, Ketua Baznas RI, Pejabat Gubernur Aceh, Kapolda Aceh, dan beberapa pejabat terkait, terbang dengan Helikopter dari Bandara Sultan Iskandar Muda dan tiba di Pulau Rondo pukul 11.05 WIB.
Kunjungan Mahfud dan para pejabat ke pulau terluar ini juga tidak terlepas dari penegasan pemerintah sebelumnya terkait Kepulauan Widi di Maluku Utara, bahwa pemerintah tidak akan pernah menjual pulau kepada pihak asing.
Di pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Andaman dan berbatasan dengan Kepulauan Nikobar, India ini, Mahfud menegaskan, dirinya memahami berbagai kesulitan yang dihadapi para petugas di pulau terluar tersebut. Mahfud meminta para petugas tetap optimis, karena pemerintah punya tekad yang kuat membangun Indonesia dari pinggiran.
“Saya tahu banyak kesulitan yang kalian hadapi, seperti yang disampaikan kepada kami, tetapi itu adalah bagian pengabdian kepada negara,” tambah Mahfud yang sebelumnya juga mengunjungi sejumlah daerah perbatasan dan pulau terluar, seperti di Miangas Sulut, Sota Merauke, dan Motaain NTT.
Mahfud mengaku banyak mendapat laporan sebelumnya, serta telah melihat langsung kondisi pos Pengamanan Pulau Terluar di wilayah ini. “Kita banyak mendapat laporan, melihat sendiri secara fisik. Tentu kita akan memberi catatan-catatan khusus untuk diperbaiki pengelolaannya dan penjagaannya, sehingga dari waktu ke waktu semakin maju,” tambah Mahfud.
Sebelum meninggalkan Pulau Rondo, Mahfud kembali berpesan kepada para petugas agar menjaga wilayah terluar Indonesia dengan penuh keikhlasan dan pengabdian. “Kepada adik-adik TNI dan aparat lain yang bertugas disini, saya mengucapkan tetaplah bekerja dengan penuh keikhlasan demi pengabdian kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pinta Mahfud.
Usai mengunjungi Pulau Rondo, Mahfud MD beserta rombongan terbang menuju Bandara Maimun Saleh, selanjutnya menghadiri acara di Kota Sabang dan berlanjut ke Tugu Titik Nol Kilometer di Sabang.
Tak Boleh Miliki Pulau
Sementara itu, saat menjawab pertanyaan wartawan di Tugu Nol Kilometer, Sabang, tentang pengumuman lelang Kepulauan Widi baru-baru ini, Mahfud MD mengatakan, semua tanah di bumi Indonesia hanya boleh dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI). Berdasarkan Undang-undang dasar, bumi, air dan kekayaan alam dikuasai oleh negara, dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yaitu diatur tentang hak penggunaannya. Asing atau pihak lain di luar WNI tak boleh memiliki tanah atau pulau di Indonesia.
Menurut Mahfud, kehadiran kami di sini sekaligus untuk menegaskan bahwa kami bertekad dan dituntut oleh konstitusi untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia. Oleh sebab itu, ini juga sebagai penegasan kembali bahwa seluruh wilayah Indonesia termasuk pulau-pulaunya harus dimanfaatkan agar bisa produktif bagi pembangunan ekonomi terutama, tetapi, ada batasan yang tidak boleh sebuah pulau sekecil apapun itu sampai dibeli dan atau dijual kembali oleh pihak asing, atau pemodal asing.
Mahfud melanjutkan, seseorang boleh punya hak usaha, kemudian boleh dimanfaatkan oleh modal asing, tapi dengan batas-batas tertentu. “Untuk kegiatan misalnya investasi, sudah ada pembatasan penggunaannya. Intinya tetap, tanah itu sepenuhnya dikuasai oleh negara dan tidak boleh dialihkan dari tangan ke tangan,” papar Mahfud.
Mahfud kembali menegaskan, bersama Menteri Dalam Negeri yang juga Kepala BNPP, akan melakukan pendataan ulang pulau-pulau ke seluruh wilayah Indonesia. “Untuk itu, menandai kehadiran kami hari ini, di Sabang sebagai daerah terluar barat, dan sesudah ini kami bersama Kemendagri dan nanti teknis operasionalnya oleh BNPP akan melakukan pendataan ke seluruh wilayah Indonesia,” tambah Mahfud.
Berdasarkan catatan, Indonesia memiliki 17.504 pulau, 17.400 pulau-pulau yang luasnya lebih dari 10 ribu kilometer persegi, dan selebihnya sebanyak 111 itu adalah pulau-pulau kecil yang ada di luar yang menempel ke pulau-pulau yang besar. (Cek Man/Sayed M.Husen)