Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) visitasi dan akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) di Aula Tekkomdik, Banda Aceh, mulai dari 17 Oktober hingga 20 Oktober 2022.
Kapala Disdikbud Banda Aceh, Sulaiman Bakri, SPd, MPd, mengatakan Bimtek diikuti sebanyak 64 orang peserta dari PAUD dan 32 peserta dari SPS di Kota Banda Aceh.
“Bimtek ini bertujuan untuk menghasilkan PAUD yang berstandar mutu yang baik dengan delapan standar nasional, akreditasi juga sama pentingnya untuk peningkatan mutu atau kualitas pendidikan,” ujarnya.
Menurutnya, kelayakan program atau satuan pendidikan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). Oleh karenanya, akreditasi diharapkan menjadi pendorong, sekaligus memberikan arahan untuk melakukan penjaminan mutu sekolah yang berkelanjutan, dan memotivasi untuk terus berusaha mencapai mutu yang diinginkan.
“Yang kita inginkan adalah semua PAUD dan PNF di Banda Aceh memiliki standar mutu yang bagus sebagai bentuk pemerataan pendidikan bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia menjelaskan, akreditasi menentukan kelayakan program satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara obyektif, adil, transparan dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP).
“Dengan demikian, sekolah yang telah terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan itu, sehingga layak untuk menyelenggarakan program-programnya,” ungkap Sulaiman.
Sulaiman juga mengatakan untuk mendapatkan akreditasi, perlu ada komitmen, dan hal yang penting diperhatikan adalah kepemimpinan juga sistem terintegrasi terhadap semua lini yang baik, tidak hanya peningkatan nilai akreditasi akan tetapi peningkatan budaya mutu pendidikan yang semakin baik juga perlu dilakukan.
“Selain itu, memberikan umpan balik dalam usaha pemberdayaan kinerja warga sekolah dalam menerapkan visi, misi dan sasaran strategi dan program sekolah, juga sebagai motivator agar sekolah terus meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap terencana dan kompetitif,” terang Sulaiman.
Ia menambahkan, agar PAUD berkualitas hendaklah guru memenuhi kebutuhan fitrah anak yaitu bermain. Melalui bermain anak dapat belajar banyak untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Anak dapat mengembangkan sosial emosional secara maksimal. Anak usia dini belum mampu mengingat dengan baik materi yang diberikan guru. Namun anak mampu mengingat sikap/pribadi guru.
“Karena itu para guru ataupun pendidik anak usia dini hendaklah mendidik dengan hati, berbahasa santun, sabar, penyayang, berempati dan menjadi pengganti orang tuanya saat di sekolah,” demikian Sulaiman Bakri, Kadisdikbud Kota Banda Aceh.(Muiz)