Daerah  

Disdikbud Aceh Besar Serahkan Bonus untuk Penari IGTKI-PGRI yang Raih Prestasi di Porseni Nasional

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Agus Jumaidi, SPd, MPd, bersama Kadis Kominfo Abu Bakar S.Ag, dan Anggota DPRK Aceh Besar, Fachrizal, AMd, menyerahkan bonus untuk para penari IGTKI-PGRI Aceh Besar bonus di Anjungan Aceh Besar di Komplek Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Jumat (20/10/2023). FOTO/MUIZ

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Agus Jumaidi, SPd, MPd, didampingi Kadis Kominfo Abu Bakar S.Ag, dan Anggota DPRK Aceh Besar, Fachrizal, AMd, menyerahkan bonus untuk para penari IGTKI-PGRI Aceh Besar yang mewakili IGTKI-PGRI Provinsi Aceh pada Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nasional IGTKI – PGRI yang digelar di Jakarta pada 12 Oktober 2023 yang lalu.

Kadisdikbud Aceh Besar mengatakan, IGTKI-PGRI Aceh Besar mewakili Aceh ke tingkat Nasional dalam event Lomba Tari Kreasi Porseni tingkat Nasional, dan berhasil meraih juara harapan. Meskipun demikian hal tersebut merupakan sebuah prestasi yang harus diberikan apresiasi.

“Karena mereka sudah mengharumkan nama Aceh Besar di tingkat nasional, dengan harapan, bonus ini, dapat memberi motivasi bagi mereka untuk terus berbenah meraih hasil yang lebih bagus dikemudian hari,” kata Agus, saat menyerahkan bonus di Anjungan Aceh Besar di Komplek Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Jumat (20/10/2023).

Ia mengatakan, Aceh Besar mewakili Aceh akan memberangkatkan 6 peserta dan 2 orang pendamping.

“Peserta Porseni enam orang serta didampingi dua pendamping,” ujarnya.

Fachrizal yang hadir bersama Kadis Kominfo Aceh Besar mengatakan, prestasi yang diraih oleh IGTKI-PGRI itu merupakan satu modal besar untuk peningkatan dan pelestarian budaya yang ada di Aceh Besar.

“Ini menjadi spirit untuk terus menjaga dan meningkatkan seni budaya Aceh Besar, karena kita memiliki aneka ragam seni budaya yang harus kita jaga untuk diwariskan kepada generasi muda ke depan,” kata Fachrizal.

Ia juga mengatakan, jika perkembangan zaman ini mempengaruhi tumbuh kembang seni budaya yang ada di Aceh Besar, itu sebabnya, ia mengharapkan agar pemerintah dan semua pihak khususnya para pelaku seni untuk bersinergi menjaga seni budaya.

“Jangan sampai seni budaya kita hanya tinggal cerita akibat digerus oleh perkembangan budaya barat, era digital ini menjadi sebuah tantangan bagi kita semua untuk saling menjaga. Karena ini merupakan keuneubah indatu geutanyoe (karena itu merupakan peninggalan nenek moyang-red),” pungkas Fachrizal.(AMZ/*)