Ini Kiprah Pilot Disdik Dayah Kota Banda Aceh Generasi Pertama

Zahrol Fajri SAg MHum bersama sahabat dan rekan kerjanya, termasuk penulis. (Foto: Dok. Disdik Dayah Kota Banda Aceh)

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Banda Aceh adalah lembaga yang baru lahir dan efektif pada 31 Desember 2017, sebagaimana termaktub dalam Qanun No.11 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Banda Aceh. Pada saat yang sama, Plh Wali Kota Banda Aceh Hasanuddin Ishak melantik Zahrol Fajri SAg MH sebagai Sekretaris Disdik Dayah merangkap Plt Kepala Disdik Dayah.

Pelantikan beliau bersamaan dengan dilantik kami sebagai Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah, serta sejumlah pejabat Eselon IV lainnya di lingkungan Disdik Dayah Kota Banda Aceh, sebut saja Marwan SE.Ak MSi (Kasubbag Program, Keuangan dan Pelaporan), Saiful Bahri SAg (Kasi Manajemen), Fatimah Jamil SAg (Kasi SDM), Nazarul (Kasi Pengembangan Dayah) dkk.

Selaku atasan, tentu saya harus loyal dengan beliau. Tentunya secara pribadi kami telah lama mengenalnya saat saya menjadi Ketua Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dan beliau pejabat pada Bagian Bina Sosial dan Kesra Setda Banda Aceh. Dalam rangka pencairan bantuan sosial (Bansos) bagi organisasi Remaja Masjid.

Ya, mendapat “syafaat” bagi Remaja Masjid Raya Baiturrahman, lewat paket Bansos. Kala itu, beliau sebagai salah satu orang penting di lingkungan Setda Kota Banda Aceh dan saya Ketua Remaja Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Perkenalan berlanjut saat menjadi pengurus Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Indonesia (DPD KNPI) Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), masa Kanda Syahrul Badruddin SE MSi. Lalu sama-sama di Setda Banda Aceh, saya di Bagian Organisasi dan beliau jadi Kabag Keistimewaan Setda Kota Banda Aceh, berlanjut pada KPA-PAI.

Di samping itu juga kami memiliki genetik akademik yang sama, Sarjana (Fakultas Syariah IAIN/UIN Ar-Raniry), hingga Magister Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah atau sekarang disingkat USK), walau beda konsentrasi. Beliau menekuni konsentrasi Perdata, sementara saya mengambil konsentrasi Hukum Tata Negara.

Saya dengan Bapak Zahrol bukan hanya sebatas nasab birokrasi, akan tetapi juga bergenetik akademik yang satu jalur (Fakultas Syariah dan Hukum Unsyiah). Tentu Dinas yang baru, butuh kerja keras dan tuntas. Mulai dari pembenahan Sapras Kantor, Penyusunan Renstra Dinas, membangun relasi dengan stakeholder, membangun team work serta bekerja taktis, strategis, dan tuntas.

Berbagai program berhasil beliau laksanakan dengan baik, sebut saja penataan kelembagaan, tata laksana, kepegawaian, relasi dengan para pimpinan dayah se-Kota Banda Aceh hingga networking lintas lembaga.

Beliau juga berhasil menyusun pondasi awal yang luar biasa, untuk ukuran Dinas baru. Bahkan program smart city yang menjadi salah satu icon Banda Aceh di level nasional, ia jalankan dengan baik. Sistem Informasi Dayah Terintegrasi (Sidara), kami gagas di masa kepemimpinan beliau, dimana tiap bulannya Disdik Dayah Banda Aceh termasuk rating tertinggi Analisis Media SKPD di lingkup Pemko ter-update. Ini sungguh luar biasa.

Beliau juga melakukan terobosan dengan membumikan Disdik Dayah Banda Aceh “Ban Sigoem Doenya”, dengan membangun relasi dengan Mahad Tahfidz Quran, MASDAR, Malaysia. Kepiawaian Bapak Zahrol Fajri dalam menggerakkan organisasi tak dapat dipungkiri. Lama menakhodai Bagian Keistimewaan Setda Kota Banda Aceh hampir 15 tahun, memperkaya khazanah intelektual, sosio kultural dan managerial.

Walau Disdik Dayah Kota Banda Aceh baru lahir 31 Desember 2016 dan efektif April 2017. Berbagai terobosan terus dilakukan dalam mengenalkan ke publik akan eksistensi Disdik Dayah sebagai salah satu lembaga pendidikan keagamaan di Kota Banda Aceh. Program Disdik Dayah “Saweu Stakeholder” adalah salah satu instrumen jitu dalam membangun komunikasi dengan berbagai instansi baik vertikal, horizontal maupun diagonal.

Berbagai terobosan dipenghujung 2017, Disdik Dayah Banda Aceh telah berhasil dilakukannya, antara lain: penyusunan Perwal Penyelenggaraan Pendidikan Dayah, penyusunan Perwal Standarisasi TPQ dan Balai Pengajian, Penyusunan Data Base Dayah, Balai Pengajian, TPA, dan Majelis Taklim.

Kemudian, pembuatan Website Disdik Dayah, pembuatan Sistem Data Base Dayah Online (Sidara), Rakor Pimpinan Dayah, Workshop Manajemen Dayah, pembentukan Forum Pimpinan Dayah, pemenuhan Sarana dan Prasarana Dayah, TPA dan Balai Pengajian di lingkungan Pemko Banda Aceh, Formulasi Legalitas (SKT/Izin Operasional Dayah, Balai Pengajian, Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), dan Majelis Taklim).

Fasilitasi dayah bersih dan sehat, Fasilitasi penghijauan dayah, Fasilitasi Pemberdayaan Ekonomi Dayah/BI Corner, Fasilitasi Pengiriman Santri/Guru belajar bahasa Asing (Arab/Inggris) ke Pare Jawa Timur, Fasilitasi Pelatihan Penyusunan Silabus/Rencana Pembelajaran Santri (RPS),

Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dayah, Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Dayah, Pelatihan Manajemen Tatakelola Dayah, Pemberian Insentif Pimpinan Dayah dan Direktur TPA/Balai Pengajian, Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) Tingkat Kota Banda Aceh,

Fasilitasi Beasiswa PIP Bagi Santri Salafiyah (Trasisional), Fasilitasi Beasiswa Transisi, Fasilitasi Izin Operasional Dayah, TPA dan Balai Pengajian, Asistensi Akreditasi Dayah, Even Kreativitas Santri, Even Olahraga Santri, Pelatihan Jurnalistik/Menulis Ilmiah, Mengikuti Lomba MQK Tingkat Provinsi Aceh.

Semua itu tentunya berkat Networking yang dibangun sejak awal pembentukannya. Program unggulan terus dipertahankan, sebut saja Program Santri Tahfidz, Sistem Informasi Dayah, Musabaqah Qiraatul Kutub, Pemberdayaan Ekonomi Dayah dengan membangun koneksi dengan Bank Indonesia.

Zahrol Fajri SAg MHum saat diskusi dan menyusun program santri tahfidh bersama rekan kerjanya, termasuk penulis. (Foto: Dok. Disdik Dayah Kota Banda Aceh)

Zahrol Fajri SAg MHum sosok yang memperhatikan kesejahteraan bawahan. Beliau selalu memastikan gizi bawahan terpenuhi dengan baik. Jika ada kesempatan dinas luar, beliau memastikan seluruh bawahannya yang bekerja cerdas dan ulet wajib ikut. Karena itulah di masa kepemimpinan beliau, kami menyempatkan diri studi banding ke beberapa pondok pesantren di Pulau Jawa, guna memperkaya khazanah dalam meracik program kerja.

Dulunya Pemko Banda Aceh punya tradisi raker di luar Banda Aceh dan kami selalu diajak beliau untuk mendampinginya, serta menyuguhkan informasi seputar program kerja yang akan ditawarkan.

Harmonisasi antara atasan dan bawahan terasa kental. Beliau sosok atasan yang sangat mempercayai bawahan dan memberikan otonomi yang seluas-luasnya bagi bawahan dalam meracik program yang pada akhirnya beliau hanya memoles dan memberikan masukan saja. Jika menurut keyakinan bawahan program ini bagus, beliau langsung mengaminkan saja.

Satu hal yang paling saya kenang, beliau doyan memburu kuliner dan durian. Karena itulah kami sering kali di masa kepemimpinannya masak-masak dan memburu durian. Jika ketemu di masjid saat Shalat Jumat, beliau selalu mentraktir kami, walau kini bukan lagi satu dinas. Tapi beliau sangat menjaga hubungan pertemanan antara atasan dan bawahan.

Hampir dua tahun kami mendampinginya sebagai Plt Kepala Disdik Dayah Kota Banda Aceh, yang pada akhirnya beliau hijrah menjadi pejabat penting di lingkungan Pemerintah Aceh, mulai menjadi Kepala Biro Isra Setda Aceh, Kepala Disdik Dayah Aceh hingga kini menjadi Kepala Dinas Syariat Islam Aceh.

Sukses terus sang pilot perdana Disdik Dayah Kota Banda Aceh. Kami haqqul yakin Bapak Zahrol Fajri SAg MHum salah satu sosok birokrat Aceh yang selalu bersinar di manapun ditempatkan oleh Gubernur Aceh.

* Muhammad Syarif SHI MH, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Mantan Aktivis `98, Pengurus ICMI Kota Banda Aceh Periode 2024-2029, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Fasilitator Pro DAI YaHijau-UNICEF.