Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Berbagai macam kue tradisional khas Aceh sangat diminati Warga Negara Asing (WNA), khususnya pelancong yang berasal dari Negeri Jiran atau Malaysia.
Sebagaimana diungkapkan Pedagang Kue Tradisional Kak Nong Lampisang (47) menuturkan, dari berbagai macam kue tradisional Aceh, ada beberapa yang sangat disukai wisatawan Negeri Jiran. Diantaranya merupakan, Lontong Paris, Pisang Salee, Kopi Aceh, Bada Reteuk, Dendeng Aceh, Kue Sabang, dan beberapa macam kue lainnya.
“Mereka rata-rata sangat suka dengan kue khas kita, dan setiap kali ada tamu yang berasal dari sana berbelanja, mereka sering membelinya dengan jumlah yang lumayan banyak perorangnya,” ucapnya, di Lampisang Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (20/1/2023) sore.
Kemudian, Lanjut Kak Nong. Wisatawan tersebut juga sangat suka dengan mukenah dan kain batik yang ada di Aceh. Hal itu, berdasarkan pengalaman yang pernah dialaminya saat dirinya masih merantau di Negeri Jiran beberapa tahun silam.
“Setiap kali saya akan pulang ke Aceh sementara waktu, mereka tetap memesan mukenah dan kain batik yang dari Aceh,” ujarnya.
Sementara itu, sambung Kak Nong. Terkhusus untuk kue bhoi (Bolu ikan), warga negara tetangga tidak jadi prioritas. Hal itu dikarenakan, di Negeri Jiran itu juga banyak menyediakan kue tersebut.
“Kue bhoi bukan hanya ada di Aceh, melainkan disana juga banyak diperjual belikan,” sebutnya.
Selain itu, Wisatawan Malaysia Siti Nuriah (60) atau yang biasa dipanggil Makcik Siti menuturkan, warga Malaysia sangat suka melakukan perjalanan ke Aceh. Hal itu dikarenakan, tempat wisata yang ada di Aceh sangat indah, dan kue khas Aceh juga sangat patut dijadikan buah tangan.
“Kue khas disini sangat nikmat-nikmat, selain itu tempat wisate pun elok-elok,” tuturnya dengan gaya khas Malaysia.
Kemudian, kata Makcik Siti. Alasan utama warga Malaysia melakukan perjalanan ke Aceh dikarenakan adat dan budaya yang memiliki banyak kesamaan. Jika dibandingkan dengan daerah lainya terlalu jauh perbedaannya.
“Sebab tulah kami sangat suke nak pigi ke Aceh ni, jike ade kesempatan lain hari, kami mesti balek lagi ke Aceh ni,” tutup Makcik Siti dengan logat aslinya.