Kabarnanggroe.com, Singkil – Baitul Mal Aceh (BMA) saat ini sedang melakukan verifikasi dan validasi data calon penerima bantuan program bantuan usaha untuk individu di Kabupaten Singkil. Kegiatan verifikasi lapangan tersebut berlangsung sejak tanggal 10 sd 20 September 2022.
“Tim tersebut melakukan verifikasi dan validasi dengan memeriksa kelengkapan administrasi. Selanjutnya melakukan kunjungan ke lokasi usaha dan wawancara langsung dengan calon penerima manfaat,” kata Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden, Sabtu (19/11/2022).
Ia menjelaskan verifikasi tersebut dimaksudkan untuk menilai kepatutan penerima bantuan, potensi usaha dan kebutuhan modal dalam menjalankan usahanya sesuai dengan juknis yang telah ditetapkan.
Adapun untuk Kabupaten Aceh Singkil ini terdapat sebanyak 3.855 calon penerima bantuan yang tersebar di 10 Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Singkil sebanyak 1.516 orang, Kecamatan Gunung Meriah 796 orang, Singkil Utara 536 orang, Simpang Kanan 254 orang dan Pulau Banyak 232 orang.
Selanjutnya Kecamatan Suro Makmur 169 orang, Kota Baharu 98 orang, Pulau Banyak Barat 96 orang, Singkohor 92 orang dan Kuala Baru 66 orang.
“Hingga hari ini sebagian besar dari kecamatan-kecamatan tersebut sudah selesai dilakukan verifikasi. Adapun sisanya Insya Allah akan selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan,” kata Rahmad Raden.
Rahmad menambahkan selama proses verifikasi lapangan tersebut tim BMA didampingi oleh BMK Aceh Singkil, Keuchik dan aparatur desa serta juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan setempat.
Banjir di Rantau Gedang dan Teluk Rumbia
Sementara itu salah satu tim verifikasi yang bertugas di Kecamatan Singkil, Murdani Tijue bersama anggota lainnya Heri Azhari, Akmal Daud dan Ridwan mengatakan dikarenakan desa Rantau Gedang dan Teluk Rumbia sedang dilanda banjir, maka akses ke desa tersebut melalui darat tidak bisa dilalui.
Akhirnya tim verifikasi BMA harus menggunakan perahu robin untuk menjangkau wilayah itu. Selama dua hari pula tim BMA melakukan verifikasi di kedua desa yang terletak di pinggiran sungai Singkil tersebut.
“Kami terpaksa menggunakan perahu robin carteran untuk menuju kedua desa tersebut. Hari pertama tim berangkat pagi dan kembali seusai magrib, sedangkan pada hari kedua juga pulangnya pada malam hari,” kata Murdani.
Murdani menceritakan kondisi kedua desa tersebut sangat memprihatinkan. Dimana hampir 100% pemukiman penduduknya terendam banjir. Meskipun demikian tim tetap bekerja sebagaimana mestinya, yaitu dengan mendatangi langsung satu per satu rumah dan tempat usaha dari calon penerima tersebut.
Di desa Rantau Gedang terdapat 68 calon penerima sedangkan Teluk Rumbia sebanyak 109 orang. Adapun kedua desa tersebut saling bersebelahan tempatnya.
“Alhamdulillah, dengan bantuan dari aparatur desa, calon penerima bantuan tersebut dapat diverifikasi semuanya. Dan ini tentunya menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami yang menverifikasi langsung di lokasi banjir,” pungkasnya.