Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Komitmen PT Solusi Bangun Andalas (SBA) dalam pemberdayaan perempuan dan pengembangan komunitas kembali mendapat pengakuan nasional. Dalam ajang “Penghargaan Perempuan Berbakti 2025” yang digelar Corporate Forum for CSR Development (CFCD) di Jakarta pada 18 Juli 2025 tersebut, SBA berhasil meraih empat penghargaan sekaligus.
Keempat penghargaan yang diraih yaitu Platinum (Terbaik 1) untuk Program Pengembangan Wirausaha Berbasis Koperasi Setia Bakti Wanita, Gold (Terbaik 2) untuk Program Batik Tulis dan Ecoprint Bersama Manula Lampuuk, Silver (Terbaik 3) untuk Program Pengembangan Lembaga Pariwisata, serta penghargaan “The Most Perempuan Berbakti 2025” kategori program.
Presiden Direktur PT Solusi Bangun Andalas, Soni Asrul Sani, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan perempuan di wilayah operasional perusahaan, khususnya di Kecamatan Lhoknga dan Leupung, Aceh Besar.
“Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan adalah salah satu kunci dalam menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan. Penghargaan ini adalah hasil kolaborasi, kerja keras serta dedikasi para perempuan hebat di komunitas sekitar perusahaan,” ungkap Soni Asrul Sani, di Banda Aceh, Minggu (20/7/2025).
Soni menegaskan bahwa pihaknya akan terus berinovasi menghadirkan program-program sosial yang berdaya guna dan berdampak langsung kepada masyarakat.
*Fokus Kemandirian Ekonomi Melalui Koperasi, Batik, dan Pariwisata
Menurutnya, penghargaan tersebut tidak lepas dari keberhasilan SBA menjalankan tiga program unggulan yang memberdayakan perempuan dari berbagai kelompok usia dan latar belakang.
Di Gampong Pulot, Aceh Besar, SBA menggagas Program Pengembangan Wirausaha Berbasis Koperasi Setia Bakti Wanita. Program ini menyasar perempuan pesisir yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan tetap. Melalui pelatihan pengolahan hasil laut seperti kerupuk dan ikan asin, para ibu rumah tangga dibekali keterampilan dari hulu ke hilir—mulai dari pengolahan bahan baku, teknik pengadonan, pencetakan, pengeringan, hingga pengemasan.
“Perusahaan juga memberikan peralatan produksi, seperti mesin pencetak kerupuk dan alat penggorengan, serta dukungan kemasan higienis. Program ini sukses meningkatkan pendapatan rumah tangga serta menciptakan ekosistem usaha mandiri yang memperkuat posisi perempuan sebagai pelaku utama ekonomi lokal,” terangnya.
Sementara itu, di Desa Lampuuk, SBA meluncurkan Program Batik Tulis dan Ecoprint yang unik karena melibatkan kelompok ibu-ibu lansia. Program ini dirancang untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan kaum perempuan lanjut usia dengan mengolah potensi alam sekitar menjadi batik bernilai ekonomis.
SBA membangun bengkel batik sebagai ruang kreatif dan pusat pelatihan. Mereka juga menyediakan perlengkapan membatik, alat ecoprint, serta pewarna alami. Hasil karya kelompok ini tidak hanya menjadi produk khas daerah, tetapi juga bagian dari penguatan identitas budaya lokal.
Untuk sektor pariwisata, SBA mengembangkan Gampong Wisata Nusa dengan membentuk Lembaga Pariwisata (Pokdarwis) sebagai pengelola atraksi wisata berbasis budaya. Program ini melibatkan ibu rumah tangga, lansia, dan pemuda dalam pengelolaan tarian tradisional Aceh, kuliner khas, serta permainan lokal sebagai daya tarik wisata.
“Kita juga memberikan pelatihan keramahtamahan, manajemen keuangan, serta promosi digital. Tak hanya itu, infrastruktur pendukung seperti landmark wisata, spot atraksi budaya, dan fasilitas festival juga dibangun untuk memperkuat branding Gampong Nusa sebagai tujuan wisata edukatif,” jelas Soni.
*Sinergi untuk Bangsa yang Lebih Kuat
Ajang “Perempuan Berbakti 2025” yang mengusung tema Perempuan Hebat, Bangsa Kuat bertujuan mendorong keterlibatan perempuan dalam pembangunan sosial ekonomi Indonesia. Selain sebagai bentuk apresiasi, ajang ini juga menjadi platform berbagi praktik baik antar perusahaan dalam mewujudkan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
“Kami melihat peran perempuan sangat strategis dalam pembangunan komunitas. Keberhasilan program ini bukan hanya milik SBA, tetapi juga seluruh perempuan pejuang ekonomi di desa-desa binaan kami,” tutup Soni Asrul Sani.
Dengan capaian ini, PT Solusi Bangun Andalas membuktikan bahwa sinergi antara perusahaan dan komunitas, khususnya perempuan, dapat menciptakan dampak sosial nyata yang berkelanjutan—sebuah kontribusi penting dalam upaya membangun Indonesia yang inklusif dan berkeadilan sosial.(Wahyu/*)