60 Siswa dan Guru Ikuti Pelatihan Coding

Kadisdik Aceh, Marthunis, ST, DEA, MA mengamati penggunaan tangible untuk pembelajaran coding sejak usia dini oleh Siswa SMP dan SMA Sukma Bangsa Pidie, Caleu, Minggu, (19/1/2025)

Kabarnanggroe.com, Pidie — Sebanyak 30 siswa dan 30 guru SMA/SMK di Kabupaten Pidie mengikuti pelatihan pemrograman (coding) di Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Jumat-Minggu, 17-19 Januari 2025.

Pelatihan ini dipandu oleh para trainer dari Institut Statistik dan Pembangunan Sosio-Ekologis (Institute for Statistics and Socio-Ecological Development, ISSED), sebuah start-up yang bergerak di bidang kajian, konsultasi statistik, dan sains data berbasis di Banda Aceh.

Kegiatan ini juga melibatkan dosen dari Departemen Statistika, FMIPA Universitas Syiah Kuala (USK), bersama tutor dari Himpunan Mahasiswa Statistika (HIMASTA) USK dan R-Ladies Chapter Banda Aceh.

Materi pelatihan mencakup dasar-dasar pemrograman menggunakan R dan Python, dua perangkat lunak open-source yang populer di dunia statistik dan sains data.

Selain itu, peserta dibekali keterampilan membangun basis data menggunakan MySQL, perangkat lunak sumber terbuka yang umum digunakan untuk pengelolaan pangkalan data.

Antusiasme peserta, baik siswa maupun guru, terlihat sepanjang pelatihan. Semua peserta mengikuti kegiatan hingga akhir tanpa ada yang absen.

“Siswa dan guru SMA/SMK di Pidie menunjukkan keseriusan luar biasa dan mampu menyerap materi pelatihan dengan baik, meskipun coding adalah keterampilan yang menantang,” ujar Diaz Prasetyo, ST, MDS, salah satu trainer ISSED yang membimbing sesi intensif tentang pemrograman basis data dengan MySQL.

Diaz, yang baru menyelesaikan pendidikan di bidang Sains Data di Universitas Sydney, mengapresiasi semangat peserta.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST, DEA, MA, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya penguasaan coding dan teknologi digital untuk menghadapi perubahan di dunia kerja.

“Kemampuan coding akan menjadi penentu peluang kerja di masa depan. Pekerjaan administratif yang sifatnya repetitif akan tergantikan, sementara pekerjaan berbasis teknologi digital dan otomatisasi akan semakin berkembang,” ungkapnya, mengutip laporan World Economic Forum.

Kadisdik Aceh, Marthunis, ST, DEA, MA berfoto bersama peserta pelatihan Coding for The Future untuk siswa dan guru SMA/SMK se Kabupaten Pidie, di Sekolah Sukma Bangsa Pidie

Lebih lanjut, Marthunis menekankan perlunya siswa dan guru mempersiapkan diri menghadapi revolusi digital ini.

Ia juga mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak dalam pelatihan ini, yang merupakan langkah awal dari implementasi kesepakatan kerja sama antara Disdik Aceh dan FMIPA USK yang ditandatangani pada November 2024.

Kerja sama tersebut mencakup empat bidang utama, yaitu revitalisasi laboratorium IPA/komputer di SMA/SMK, penguatan pembelajaran STEM untuk guru dan siswa, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dan analitik big data dalam pendidikan di Aceh.

Hasil evaluasi menunjukkan, semua peserta merasa pelatihan ini sangat bermanfaat. Mereka mendapatkan pemahaman baru tentang pemrograman dasar dan pengalaman langsung dalam menyusun program serta menjalankan fungsi matematika dan statistika.

“Ini pelatihan terbaik yang pernah saya ikuti selama menjadi guru TIK dan Matematika,” ungkap Jufri, S.Pd, M.Pd, guru SMAN Unggul Sigli.

Pelatihan ini berlangsung efektif berkat pendekatan praktis, dengan dukungan modul pelatihan dan pendampingan intensif dari para tutor HIMASTA dan R-Ladies.

Selain itu, siswa dan guru Sukma Bangsa Pidie memperkenalkan metode tangible coding untuk anak-anak, sebuah pendekatan inovatif yang mengenalkan konsep coding melalui permainan dan aktivitas kreatif tanpa memerlukan perangkat digital.

“Aplikasi Tangible memberikan cara sederhana untuk melatih kemampuan berpikir komputasional sambil mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai,” kata Marthunis Bukhari, Direktur Sekolah Sukma Bangsa Pidie.

Melalui pelatihan ini, diharapkan literasi digital di kalangan pelajar dan pendidik Aceh semakin meningkat, mendukung mereka dalam menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan. (Sayed M. Husen)