Kabarnanggroe.com, Mekkah – Ka’bah, sebagai pusat spiritual umat Islam, telah menjadi fokus perhatian dunia sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, sedikit yang tahu tentang suksesi dan tanggungjawab keluarga yang memiliki kunci suci tersebut. Pemegang kunci Ka’bah, yang secara turun-temurun menjaga amanah ini, adalah keluarga Bani Al-Shaibah, keturunan Utsman bin Abi Thalhah.
Sebelum masuknya Islam, penjaga kunci Ka’bah adalah cucu Qusai Bib Kilab Bin Murrah. Tetapi setelah penaklukan Kota Makkah, Ali Ibnu Thalib mengambil alih kunci tersebut dari Utsman ibn Talha, yang pada saat itu masih bukan Muslim. Peristiwa ini mencetuskan turunnya ayat dari Allah Swt kepada Nabi Muhammad ﷺ, memerintahkan pengembalian kunci kepada pemilik sahnya.
“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (QS: An-Nisa [4]:58).
Nabi Muhammad ﷺ, setelah menerima wahyu ini, memerintahkan Ali Ibnu Thalib untuk mengembalikan kunci kepada Utsman bin Talha dan meminta maaf. Utsman ibn Thalhah, terkejut dengan sikap adil penakluk Makkah, memeluk Islam sebagai wujud terima kasih atas kepercayaan Allah kepadanya sebagai penjaga kunci Ka’bah.
Hingga saat ini, Bani Shaiba tetap menjadi penjaga kunci Ka’bah Suci. Tugas mereka melibatkan pemeliharaan menyeluruh, termasuk membuka dan menutup pintu, membersihkan, mencuci, dan merawat Kishwah. Meskipun Arab Saudi bertanggung jawab terhadap Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, kunci Ka’bah tetap menjadi tanggungjawab Suku Al-Shaibah.
Pintu Ka’bah secara resmi dibuka dua kali setahun, pertama di bulan Sya’ban untuk membersihkannya, dan kedua di awal Dzulhijjah, tempat itu dicuci, diganti pakaian lamanya, dan mendapatkan penampilan baru.
Bentuk Kunci Ka’bah Mengungkap Misteri
Bentuk kunci Ka’bah, rupanya, memiliki desain yang sangat khas. Terdiri dari cincin bundar dengan diameter 36 cm yang terhubung ke kubus miring dan mengarah ke pegangan kunci. Pegangan ini terdiri dari tiga blok persegi panjang yang sejajar satu sama lain, sementara badan kunci berbentuk kubus dengan panjang 13 cm.
Misteri suksesi dan rincian kunci Ka’bah, yang kini terungkap, menambahkan dimensi baru ke dalam warisan spiritual Islam. Keluarga Bani Al-Shaibah terus menjaga tugas suci mereka, memastikan Ka’bah tetap menjadi titik fokus bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia. (Cek Man/Hidcom)