Aceh Besar Jaga Pasokan dan Stabilitas Harga Bapokting

Asisten II Sekdakab Aceh Besar HM. Ali S.Sos MSi mengikuti Rakor Inflasi dengna Kemendagri secara Virtua di Kota Jantho, Selasa (19/08/2025). FOTO/ MURSALIN

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Dalam rangka menjaga inflasi daerah, Aceh Besar akan terus melakukan langkah-langkah strategis demi menjaga pasokan dan stabilitas harga Bahan Pokok Penting (Bapokting).

Upaya tersebut akan dilakukan melalui kerjasama dengan daerah sekitar yang memiliki komoditas tertentu, seperti Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki sumber daya alam pangan. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa lakukan MoU dengan Pemkab Aceh Tengah berkaitan pasokan pangan, khususnya cabe merah,” ujar Asisten II Sekdakab Aceh Besar HM. Ali S.Sos MSi di Kota Jantho, Selasa (19/08/2025).

Sebelumnya, Asisten II, M Ali mengikuti arahan dari Sekjend Kemendagri Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual. Turut hadir mendampingi unsur Forkopimda dan Anggota TPID Aceh Besar.

Dalam arahannya Sekjend Kemendagri menyatakan Provinsi Aceh menjadi daerah nomor dua ynag mengalami kenaikan IPH setelah Sumatera Utara yang dipengaruhi oleh kenaikan cabe merah, bawang merah dan beras.

Kendati demikian, Kabupaten aceh besar sampai minggu ini masih aman dari kenaikan IPH, namun Pemerintah kabupaten diminta untuk pro aktif dalam menjaga pasokan serta kestabilan harga bahan pokok dan penting (Bapokting ) sehingga harga bapokting dapat di jaga kestabilannya. Sementata itu, SPHP beras akan terus dilanjutkan agar harga beras bisa menjadi stabil kembali.

Senada dengan itu, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdakab Aceh Besar Darwan Asrizal, SE. MT, mengajak masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan, pekarangan dan lahan terlantar lainnya agar dapat ditanami bahan pangan seperti cabe, tomat, bawang serta sayur sayuran.
“Hai itu dapat menjaga kestabilan harga pangan, kemandirian pangan serta peningkatan pendapatan masyarakat juga dapat dicapai. Selain itu, rumah tangga dengan lahan terbatas agar juga bisa melakukan gerakan tanam tanaman pagan serta sayuran dengan memanfaatkan pot serta polibag,” demikian Asrizal.(Wahyu)