Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Anggota DPRK Banda Aceh, Abdul Rafur, mendesak Pj Wali Kota Banda Aceh untuk segera memperbaiki kerusakan jalan di sejumlah titik, terutama di Jalan Peurada Utama, Lamnyong. Jalan tersebut mengalami kerusakan parah akibat galian kabel yang tidak ditutup kembali dengan benar, sehingga membahayakan pengguna jalan dan mengganggu aktivitas warga.
“Pj Wali Kota jangan hanya sibuk dengan pencitraan. Di sisa masa jabatannya yang tinggal dua bulan ini, beliau seharusnya fokus menyelesaikan persoalan mendesak seperti perbaikan jalan ini. Kalau tidak mampu, lebih baik mundur saja,” tegas Abdul Rafur, di Banda Aceh, Minggu (19/1/2025).
Ia juga meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengevaluasi kinerja Pj Wali Kota Banda Aceh. Menurutnya, jika tidak ada perbaikan nyata dalam waktu dekat, maka pejabat tersebut sebaiknya digantikan oleh sosok yang lebih kompeten.
Pantauan di lapangan menunjukkan kerusakan parah di sejumlah titik Jalan Peurada Utama, yang sebagian besar disebabkan oleh galian kabel bawah tanah yang diduga milik Telkom. Bekas galian tersebut tidak diperbaiki dengan baik, menyebabkan jalan amblas dan berlubang.
Sementara itu, Keuchik Lamgugop, Amanullah SAg mengungkapkan, galian kabel dilakukan oleh pihak yang diduga terkait dengan Telkom. Namun, para pekerja di lokasi mengaku hanya menjalankan tugas tanpa mengetahui detail pemilik proyek.
“Akibat bekas galian ini, jalan menjadi tidak stabil dan amblas di beberapa bagian. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua,” ujar Amanullah.
Warga sekitar juga mengeluhkan kondisi jalan yang rusak. Banyak dari mereka merasa terganggu dan berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jalan sebelum kerusakannya semakin parah.
“Jalan ini adalah jalur utama yang dilalui warga setiap hari. Kalau terus dibiarkan, dampaknya bisa lebih besar lagi, termasuk kecelakaan,” keluh salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Abdul Rafur mengingatkan bahwa pemerintah harus serius menangani permasalahan ini. “Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga keselamatan. Jangan sampai masyarakat terus menjadi korban akibat kelalaian seperti ini,” tutupnya.(WD/*)