Daerah  

Wakil Ketua DPRK Isnaini Harapkan Pemerintah Aceh Tata Simpang Tujuh Ulee Kareng

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh H Isnaini Husda SE berbincang dengan Pj Wali Kota Banda Aceh, H. Bakri Siddiq, SE, MSi saat kawasan Simpang Tujuh, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh dan mendesak Pemerintah Aceh untuk segera menata tersebut, Senin (17/10/2022). FOTO/ ABDUL MUIZ

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh H Isnaini Husda SE mengharapkan Pemerintah Aceh untuk segera menata kawasan Simpang Tujuh, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.

Penegasan tersebut diungkapkan Isnaini disela-sela peninjauan kawasan Simpang Tujuh bersama Pj Wali Kota Banda Aceh, H. Bakri Siddiq, SE, MSi bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banda Aceh Jalaluddin, Kadis PUPR Banda Aceh M Yasir, Kadishub Wahyudi, dan Camat Ulee Kareng Akbar Mirza, serta Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Senin (17/10/2022).

Menurut Isnaini, kawasan simpang tujuh sudah sangat sembrawut, jika tidak ditata dengan segera maka dikawasan tersebut akan selalu terjadi kemacetan dan rawan terjadi kecelakaan lalulintas.

“Kita tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak inginkan apalagi menyangkut nyawa manusia, jadi, kawasan ini sudah selayaknya untuk segera ditata kembali,” katanya.

Anggota DPRK Banda Aceh Dapil Ulee Kareng dan Syiah Kuala itu menjelaskan, wacana penataan kawasan Simpang Tujuh telah digaungkan beberapa tahun lalu, namun sayangnya belum terealisasi hingga saat ini, ia meminta Pemerintah Aceh fokus melakukan pelebaran jalan agar pemandangan Simpang Tujuh menjadi indah dan nyaman.

“Realisasi pelebaran jalan dan penataan kembali kawasan Simpang Tujuh itu penting, tidak hanya mengurai kemacetan, tapi kenyamanan pengguna jalan dan keindahan kota juga menjadi hal yang ingin kita liat,” ucapnya.

Politisi Partai Demokrat itu mengharapkan dukungan warga Kota Banda Aceh, agar realisasi penataan kawasan Simpang Tujuh dapat terealisasi dengan segera, selain itu, warga juga sadar untuk menertibkan dagangannya agar tidak menyebabkan kemacetan.

“Lagi-lagi, ini menyangkut tentang kenyamanan dan keindahan kota, yang kita inginkan tidak ada kemacetan dan kesemrawutan di Simpang Tujuh,” pungkas Isnaini.(Muiz)