Kabarnanggroe.com, Kota Jantho — Wakil Bupati Aceh Besar, Drs. Syukri A. Jalil, secara resmi membuka Forum Gabungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka Penyusunan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Aceh Besar Tahun 2025–2029. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Jumat (18/7/2025).
Forum penting tersebut menjadi bagian krusial dalam perencanaan pembangunan jangka menengah lima tahunan yang akan menjadi pedoman arah kebijakan dan prioritas pembangunan Kabupaten Aceh Besar di masa mendatang. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 18 hingga 20 Juli 2025, dan diikuti oleh 58 kepala OPD, 23 camat, tim asistensi Bupati Aceh Besar, serta para operator OPD yang terlibat dalam penyusunan dokumen strategis ini.

Dalam sambutannya sebelum membuka acara, Wakil Bupati Aceh Besar melakukan hal yang tidak biasa namun sangat berarti — yakni mengecek langsung kehadiran kepala OPD dan para camat melalui proses absensi manual. Menurutnya, langkah ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi nyata terhadap tingkat kedisiplinan para pejabat publik di Aceh Besar.
“Indeks kedisiplinan kita sangat berkurang. Karena itu, saya melakukan absensi kehadiran kepala OPD dan camat. Saya ingin memberikan contoh bahwa kedisiplinan dimulai dari pimpinan. Dengan absensi ini saya harap dapat meningkatkan indeks kedisiplinan ASN, mulai dari kepala OPD hingga camat,” tegas Syukri.
Ia pun mengajak semua yang hadir untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan dalam menghadiri agenda pemerintahan.
“Kalau dulu ada ungkapan ‘jangan cepat kali datang, acara belum dimulai’, sekarang kita ubah menjadi ‘ayo kita datang cepat, siapa tahu acara sudah dimulai’. Ini semangat baru yang harus kita tanamkan,” ujar Syukri dengan penuh semangat.
Dalam forum strategis tersebut, Wabup mengajak seluruh peserta untuk benar-benar fokus, mengingat Renstra ini akan menjadi acuan utama arah pembangunan Kabupaten Aceh Besar dalam lima tahun ke depan.

“Saya ingin semua yang hadir benar-benar serius dalam forum ini. Mari kita rumuskan rencana strategis yang betul-betul mencerminkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar yang saat ini berkomitmen kuat membawa perubahan di bawah bendera Tim Komando Independen,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Besar, Rahmawati, S.Pd., M.Si, dalam laporannya menyebutkan bahwa forum ini menghadirkan dua narasumber kompeten, yakni Dr. Muhammad Abrar, SE, M.Si dan Emiriza, yang diharapkan mampu memberikan arahan teknis sekaligus inspirasi dalam menyusun dokumen Renstra secara sistematis dan tepat sasaran.
“Kehadiran para narasumber ini sangat penting agar proses penyusunan Renstra dapat berjalan lebih cepat, tepat, dan menyeluruh,” terang Rahmawati.
Ia juga mengingatkan seluruh peserta bahwa semua program dan kegiatan pemerintah daerah ke depan harus berlandaskan pada dokumen RPJMD dan Renstra yang disusun saat ini. Jika tidak tercantum, maka tidak akan bisa dilaksanakan atau dianggarkan.

“Oleh karena itu, kami harap semuanya bisa fokus pada tahapan ini. Karena apapun yang tidak tertulis dalam RPJMD dan Renstra, maka tidak akan bisa dikerjakan oleh daerah. Jadi, forum ini bukan sekadar formalitas, melainkan penentu arah masa depan kita bersama selama lima tahun ke depan,” pungkas Rahmawati.
Forum Gabungan OPD ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam meneguhkan komitmen perencanaan pembangunan yang partisipatif, terukur, dan berorientasi pada hasil nyata demi kesejahteraan masyarakat.(Rinaldi)