Pada kejadian itu, bangunan yang berkontuksikan kayu tersebut mengalami kerusakan parah (ludes tak tersisa). Namun beruntungnya, dalam kejadian tersebut tidak adanya korban jiwa.
Dalam hal itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ridwan Jamil SSos MSi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Besar. Informasi kronologis kejadian tersebut, pertama kali diperoleh Petugas Damkar BPBD ACEH BESAR Pos Induk Sibreh pada pukul 14.10 Wib.
“Ada warga yang menelpon, dan mengatakan kalau ada kejadian kebakaran usaha perabot dikawasan itu,” ungkapnya.
Ia menerangkan, setelah informasi tersebut diperoleh, petugas Pos Induk Sibreh langsung melakukan koordinasi dengan Pos Khaju dan Pos Durung untuk membackup penanganan kebakaran tersebut.
“Karena yang terbakar usaha perabot, yang secara otomatis banyak berbahan kayu, jadi langsung kita hubungi pos lain untuk ikut membantu,” ucapnya.
Ridwan Jamil menceritakan, setiba di lokasi kejadian, petugas melihat api sudah membesar dan sudah menghabiskan seluruh bagian bangunan yang berkontruksi kayu tersebut. Sehingga, petugas pun langsung melakukan blokade api, agar tidak merambat dan meluas ke bagian bangunan warga lain.
“Seperti dugaan, apinya sudah membesar, karena kayu sangat mudah terbakar,” ujarnya.
Dalam kejadian tersebut, sambung Kalaksa itu. Dikarenakan api yang dengan cepat membesar, sebahagian besar harta benda milik korban, banyak yang tak dapat diselamatkan.
“Untuk penyebab kebakarannya, saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” jelasnya.
Selain dari itu, lanjutnya. Untuk meredakan amukan sijago merah tersebut, 4 unit Damkar BPBD Aceh Besar dikerahkan. Kemudian, juga ikut dibantu oleh 1 unit Damkar DPKP Kota Banda Aceh.
“Sulutan sijago merah, berhasil diredakan dan dilakukan pendinginan sekitar pukul 15.10 Wib,” pungkas Ridwan Jamil.
