Aceh Siap Berangkatkan 4.378 Jemaah Haji, Informasi Terpusat di Ketua PPIH

Kepala Kakanwil Kemenag Aceh bersama petugas haji, Garuda dan Imigrasi menggelar konferensi pers di Asrama Haji, Banda Aceh, Jumat (16/5/2025) siang jelang sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh— Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si, menegaskan bahwa seluruh informasi terkait Calon Jemaah Haji (CJH) dan jemaah haji Aceh selama berada di Tanah Suci harus disampaikan melalui satu pintu, yaitu melalui dirinya selaku Ketua PPIH. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Asrama Haji Banda Aceh pada Jumat, 16 Mei 2025.

“Setiap informasi yang berkaitan dengan kondisi jemaah, mulai dari kesehatan, keberangkatan, hingga dinamika di Tanah Suci, wajib dilaporkan dan dikoordinasikan terlebih dahulu sebelum disampaikan ke publik,” ujar Azhari di hadapan puluhan jurnalis dari media cetak, elektronik, dan daring.

Menurut Azhari, langkah ini diambil guna menjaga keakuratan dan konsistensi informasi yang diterima masyarakat. “Misalnya, jika ada jemaah yang sakit, maka tim kesehatan akan memberikan laporan ke saya, lalu saya yang menyampaikannya ke publik. Ini penting agar tidak ada data yang simpang siur,” tegasnya.

Sekretaris PPIH Aceh, Afrizal, dalam kesempatan yang sama menjelaskan teknis keberangkatan Jemaah Haji Aceh. Tahun ini, jemaah diberangkatkan oleh tiga maskapai: Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudi Airlines. Sebanyak 4.378 Jemaah Haji Aceh akan diberangkatkan, dengan kloter 12 digabung bersama jemaah dari provinsi lain.

Pelayanan terhadap Jemaah Haji disiapkan secara menyeluruh melalui skema “One Stop Service”, mencakup pemeriksaan kesehatan, konseling, distribusi gelang identitas, paspor, dan visa. Aplikasi digital “Munaqasah” juga telah tersedia untuk mempermudah pelayanan, termasuk bagi jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas.

Kloter pertama dijadwalkan masuk Asrama Haji pada Sabtu, 17 Mei 2025 pukul 08.00 WIB. Setelah menjalani proses istirahat, salat, dan makan (Isoma), pelepasan akan dilakukan pukul 14.00 WIB di Aula Jeddah oleh Gubernur atau Wakil Gubernur Aceh. Jemaah Haji akan diberangkatkan ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) pada dini hari pukul 04.00 WIB, dan lepas landas pukul 07.20 WIB.

Azhari menambahkan bahwa selama di Asrama Haji, Jamaah Haji lansia dan disabilitas akan mendapat layanan khusus seperti pengantaran makanan ke kamar. Meski belum tersedia ruang makan permanen, tenda telah disiapkan sebagai tempat makan bersama. “Kita sedang rencanakan pembangunan ruang makan yang representatif, agar bisa digunakan musim haji tahun depan,” ujarnya.

Tahun ini, Jemaah Haji tertua pada kloter pertama adalah Rasimah Dahan, usia 89 tahun, dan termuda adalah Sakila Saldora, 20 tahun, asal Banda Aceh. Jemaah haji tertua secara keseluruhan berasal dari Aceh Tengah berusia 100 tahun, dan termuda 18 tahun, yang tergabung dalam kloter berbeda.

PPIH juga mengatur ketat arus kendaraan keluarga pengantar. “Mobil pribadi tidak diperkenankan masuk ke dalam kompleks Asrama Haji. Kami sudah koordinasi dengan perangkat desa untuk penyediaan area parkir di sekitar lokasi,” tambah Azhari.

Hingga saat ini, tercatat 26 CJH Aceh mengundurkan diri karena berbagai alasan, mulai dari sakit hingga urusan keluarga. Posisi mereka digantikan oleh 132 jemaah cadangan yang telah melunasi biaya haji. “Kami pastikan kursi pesawat terisi penuh. Karenanya, data keberangkatan selalu kami perbarui setiap hari,” kata Azhari.

Seluruh informasi resmi yang dibutuhkan publik dapat diakses melalui pusat informasi PPIH Aceh di Ruang Centre Embarkasi Asrama Haji Banda Aceh. Dengan sistem satu pintu ini, Azhari berharap pelayanan dan komunikasi kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan terpercaya.(Herman/*)