Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, S.STP MM yang diwakili Sekdakab Aceh Besar Drs. Sulaimi, M.Si bertindak selaku Pembina Apel Gabungan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia tahun 2023 di halaman kantor Bupati Aceh Besar, Senin (16/10/2023).
Dalam sambutannya, Drs Sulaimi MSi mengatakan, peringatan Hari Pangan sedunia merupakan momentum strategis bagi para pemangku kepentingan untuk bersinergi dan menyatukan persepsi dalam pengoptimalkan pembangunan ketahanan pangan bagi masyarakat, dalam hal ini masyarakat Aceh Besar khususnya.
Oleh karena itu, ujarnya, penguatan ketahanan pangan di Aceh Besar merupakan indikator kinerja utama Pemerintah Daerah di bidang pangan, dalam hal ini terkait dengan isu terkini menyangkut tentang inflasi, tingginya prevalensi balita stunting, dan kemiskinan ekstrim yang sangat erat kaitannya dengan ketahanan pangan.
“Dalam hal ini Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah sudah melakukan berbagai upaya dengan sejumlah kegiatan, di antaranya menggelar pasar murah, pembentukan kelompok lumbung pangan masyarakat, penguatan kelompok wanita tani untuk pemanfaatan pekarangan rumah untuk ditanami sayur-sayuran konsumsi keluarga, serta pembagian bibit sayuran di gampong-gampong yang rentan rawan pangan, dan pendistribusian dan pemanfaatan beras SPHP,” jelasnya.
Menurut Sekdakab Aceh Besar, tema Hari Pangan Sedunia tahun 2023 adalah “Air adalah kehidupan, air adalah makanan”. Tema ini menekankan peran penting air untuk kehidupan dan sebagai bagian dasar dari makanan manusia. Oleh karena itu, melalui peringatan Hari Pangan Sedunia tahun 2023 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat, khususnya di Aceh Besar terhadap peran penting air untuk kehidupan dan sebagai sumber makanan serta kesadaran guna memahami dan menyadari betapa pentingnya air dalam kehidupan sehari-hari dan penyediaan makanan bagi manusia.
Pemerintah juga perlu merancang kebijakan berbasis ilmu pengetahuan dan bukti yang memanfaatkan data, inovasi, serta koordinasi lintas sektoral untuk merencanakan dan mengelola air dengan baik. “Kita semua harus berhenti menganggap remeh air dan mulailah saat ini kita semua memperbaiki cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.(WD/*)