Kabarnanggroe.com, Banda Aceh — Sebanyak 89 mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh dibekali dan dilatih preservasi arsip yang meliputi restorasi dan alih media pada kegiatan Praktikum Pelestarian dan Pengawetan Bahan Pustaka di Era Digital.
Kegiatan yang berlangsung selama 4 (empat) hari, mulai tanggal 16-19 Oktober 2023 bertempat di UPT Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Aceh ini diselenggarakan atas kerjasama Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Aceh.
Turut menghadirkan narasumber dari Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Aceh masing-masing, Muhamad Ihwan, Alex Iswandi, Nova Sri Wahyuni, Sony Damalan, Alfi Muammar dan Fathia Nadhirah Nasution serta didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah pelestarian dan pengawetan koleksi di era digital, Syukrinur dan Nurul Rahmi.
Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan, Mukhtaruddin MLIS menjelaskan bahwa kegiatan praktikum pelestarian dan pengawetan bahan pustaka merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya untuk memberikan pemahaman mengenai teknis dasar konservasi koleksi, mulai dari perawatan, pemeliharaan, pengawetan koleksi dan restorasi koleksi yang diperuntukkan untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah pelestarian dan pengawetan koleksi di era digital.
Untuk tahun ini, kata Mukhtar pihaknya fokus pada preservasi arsip statis baik secara preventif maupun kuratif, mulai dari pemeliharaan dan perawatan arsip yang meliputi restorasi arsip hingga proses alih media.
“Praktikum ini diperuntukkan untuk mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah pelestarian dan pengawetan koleksi di era digital. Tahun ini kita fokus kepada preservasi arsip statis dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan preservasi arsip,” kata Mukhtaruddin dalam keterangan tertulis, Senin (16/10/2023).
Lebih lanjut, Mukhtaruddin menambahkan bahwa kegiatan praktikum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman secara komprehensif terkait manajemen dokumen kearsipan dan alih media dari bentuk kertas ke bentuk digital secara efisien.
Selain itu, untuk menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan dunia kerja dan perkembangan zaman, prodi dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran sesuai kompetensi dan outcome lulusan.
“Praktikum ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa dalam bentuk pengalaman praktik dan penerapan teori yang telah disampaikan dalam kelas oleh para dosen pengampu langsung dari praktisi kegiatan preservasi,” ungkap Mukhtar.
Mukhtar merincikan, kegiatan diawali dengan pengenalan Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Aceh, dilanjutkan dengan kunjungan ke penyimpanan arsip atau depot arsip. Kemudian para peserta dibekali dengan teknik preservasi arsip statis baik secara preventif maupun kuratif.
“Sebanyak 89 mahasiswa yang dibagi dalam empat kelompok diberi pembekalan tentang preservasi arsip statis yang ada di Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Aceh,” ujarnya. (Herman/Sayed M. Husen)