Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Banda Aceh, Dr Musriadi SPd MPd, melaksanakan reses bagi warga Ulee Kareng dan Syiah Kuala, yang merupakan wadah bagi warga untuk menyampaikan aspirasi, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur, di Gampong Illie, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Selasa (16/9/2025).
Dalam pertemuan silaturahmi itu, Musriadi menegaskan, reses merupakan kewajiban bagi setiap anggota dewan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan komunikasi dengan warga.
“Reses ini adalah tugas wajib bagi anggota DPR, baik DPRK, DPR Aceh, maupun DPR RI. Dalam setahun, ada sekitar 12 sampai 14 kali pertemuan di luar gedung seperti ini. Tujuannya agar masyarakat bisa menyampaikan langsung aspirasi mereka,” ujarnya.

Politisi PAN itu menyatakan, aspirasi warga dari 19 gampong di Kecamatan Ulee Kareng dan Syiah Kuala akan dihimpun lalu dibawa ke forum resmi DPRK Banda Aceh.
“Semua masukan nantinya akan kami sampaikan di forum paripurna yang dihadiri wali kota, wakil wali kota, dan seluruh pejabat. Aspirasi itu tentu harus selaras dengan visi-misi Wali Kota Banda Aceh agar bisa diakomodir dalam program pembangunan,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Dr Musriadi juga menyinggung capaian program yang sudah berjalan, termasuk pembangunan penerangan jalan, perbaikan sarana pendidikan PAUD, pembangunan rumah layak huni, serta bantuan untuk masjid.
“Alhamdulillah, bulan ini kita sudah realisasikan lampu jalan. Beberapa usulan masyarakat juga sudah masuk ke program tahun 2025, dan insyaallah sebagian akan kita dorong lagi untuk 2026,” terangnya.

Selain agenda penyerapan aspirasi, reses tersebut turut menghadirkan lembaga Yayasan Natural Aceh, sebuah organisasi yang fokus pada isu kesehatan dan lingkungan. Perwakilan yayasan memberikan edukasi kepada warga mengenai bahaya HIV dan upaya pencegahannya.
“Saya sengaja mengundang kawan-kawan dari Natural Aceh untuk memberikan pencerahan kepada kita semua. Mereka sudah pernah mempresentasikan isu kesehatan ini di forum internasional, bahkan di PBB. Ini penting agar masyarakat kita semakin sadar akan bahaya HIV,” ungkap Musriadi.

Acara reses tersebut berlangsung interaktif dengan sesi dialog, di mana masyarakat diberi kesempatan untuk menyampaikan usulan langsung kepada DPRK Banda Aceh.
Lebih lanjut, Musriadi menegaskan, semua aspirasi akan diproses dan diseleksi bersama pemerintah kota agar menjadi bagian dari pembangunan Banda Aceh yang berkelanjutan.
“Semua usulan baik itu pembangunan maupun pengadaan fasilitas umum akan direalisasikan setelah adanya proses survey dari suatu lembaga atau instansi pemerintah, baik itu Baitul Mall, Dinas Perkim, maupun instansi pemerintah lainnya,” pungkas Musriadi.(Wahyu)