Daerah  

Sekda Aceh Besar Pimpin Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting

Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM yang diwakili Sekdakab Aceh Besar Drs Sulaimi MSi membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan se-Kabupaten Aceh Besar di Aula Dekranasda, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Kamis (16/3/2023).

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM yang diwakili Sekdakab Aceh Besar Drs Sulaimi MSi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan se-Kabupaten Aceh Besar di Aula Dekranasda, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Kamis (16/3/2023).

Hadir dalam kesempatan itu, Asisten II Sekdakab Aceh Besar M Ali SSos MSi, Kadis Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Besar Drs Fadhlan, Kepala Bappeda Aceh Besar Rahmawati SPd, Pengurus TP-PKK Aceh Besar, para camat, kepala puskesmas se-Aceh Besar, anggota TPPS Aceh Besar, Technical Asistent Percepatan Penurunan Stunting Aceh Besar, Koordinator Balai Penyuluh KB se-Aceh Besar, dan stakeholder terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Sekdakab Drs Sulaimi MSi mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama menurunkan angka stunting, karena hal ini merupakan program prioritas nasional dan daerah saat ini. Untuk itu, koordinasi para camat, kepala puskesmas, dan stakeholder lainnya di kecamatan sangat penting dan perlu terus ditingkatkan.

Sekdakab Aceh Besar melanjutkan, Rakor ini sangat penting karena harus tetap menjaga tren penurunan angka stunting yang telah dicapai tahun 2022. Menurutnya, tahun 2020, angka stunting Aceh Besar berada pada angka 27,0%. Pada tahun 2021 angka stunting sebesar 32,4%. Berarti mengalami penurunan sebesar 5,4,%. “Kita harus berupaya dengan bekerja keras untuk mengawal dan menjaga tren penurunan angka stunting tersebut, sehingga pada akhir tahun 2023 ini akan turun di bawah angka 20%,” ujarnya.

Kepada para peserta, Sekdakab Drs Sulaimi MSi mengajak untuk meningkatkan kerjasama, skill, dan sinergisitas dalam upaya penurunan angka stunting di Aceh Besar. Selain itu, perlu terus ditingkatkan kerjasama dengan Forkopimcam, tokoh agama, tokoh masyarakar, tokoh adat, serta dunia usaha untuk berkontribusi pada aksi dan intervensi dalam percepatan penurunan stunting di wilayah tugas masing-masing.

Perlu juga memperkuat kinerja tim pendamping keluarga, yang terdiri dari kader Tim Penggerak PKK Gampong, bidan desa, dan kader KB untuk melakukan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, dan ibu yang memiliki balita untuk melakukan pencegahan supaya tidak terjadi kelahiran bayi stunting baru pada masa yang akan datang.

Ikut menyampaikan materi pada Rakor tersebut, Kepala Bappeda Aceh Besar Rahmawati SPd dan Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Aceh Besar Yuni Asma SKM SST. (Herman/Sayed M. Husen)