Jelang Senja, Mie Caluk Jadi Teman Nongkrong di Ulee Lhee

Penjual mie caluk Yuni, sedang membungkus pesanan pengunjung, di Gampong Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Senin (16/1/2023) sore. FOTO/ WD

kabarnanggro.com, Banda Aceh – Menjelang magrib tiba, mie caluk jadi teman nongkrong yang pas di kawasan Ulee Lhee, atau lebih tepatnya di jalan lintas Gampong Ulee Lhee – Gampong Jawa. Hal itu, sebagaimana yang diungkapkan seorang pengunjung Geri Okta Dian Putra, kepada wartawan kabarnanggroe.com. Ia menyebutkan, kenikmatan menyantap mie caluk yang ditemani suasana keindahan alam, memiliki kesan yang berbeda dari pada lainnya.

 

“Sambil menunggu magrib, kita bisa nikmati suasana alam, dan tentunya lebih greget jika ditemani mie caluk salah satu jenis makanan yang hanya ada di Aceh,” ucapnya, di Gampong Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Senin (16/1/2023) sore.

 

Ia mengatakan, suasana di lokasi tersebut selalu ramai. Hal itu, seakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara hari libur atau bukan. Di tempat yang menjual mie chaluk itu pun, hampir setiap hari dipadati pengunjung.

“Terkadang kita kebingungan, karena tempat duduk yang disediakan sering dipenuhi pengunjung lainnya,” ujar Geri, yang sering menghabiskan waktu sore di lokasi tersebut itu.

Pengunjung sedang menikmati keindahan alam sambil menyantap mie caluk, di Gampong Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Senin (16/1/2023) sore.
FOTO/ WD

Selain itu, penjual mie chaluk, Yuni juga menuturkan, bahwa lokasi tersebut, merupakan tempat yang lumayan strategis. Hal itu, terkait dengan menawarkan menu makanan tradisional yang hanya ada di Aceh.

“Kita sangat bersyukur, jumlah peminat dan penikmat mie chaluk di lokasi ini, lumayan ramai dan bisa dikatakan sering dikerumuni pengunjung,” katanya.

 

Kemudian, lanjut Yuni pengunjung yang datang, merupakan dari berbagai kalangan. Baik itu kaum muda-mudi, maupun yang datang dengan membawa keluarga. Selain itu, sebahagian pengunjung membeli mie chaluk tersebut untuk dibawa pulang.

“Ada yang membungkus setelah menempati tempat duduk, ada juga yang membungkus dikarenakan tempat yang kita sediakan sudah penuh,” sebutnya.

 

Ia menambahkan, lokasi tersebut sangat indah. Hal itu dikarenakan, suasana alam yang pada dasarnya sangat memukau, juga ditambah dengan kepedulian Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh. Hal itu juga, dalam menambah keindahan dengan membangun berbagai hal, yang mempengaruhi dalam menambah suasana keindahan di kawasan tersebut.

“Karena hal itu juga, kita semakin semangat untuk berjualan di tempat ini,” pungkasnya.

 

Lain dari itu, sambung Yuni, untuk jalan lintas ke arah Gampong Jawa – Ulee Lhee, atau lebih tepatnya di bebatuan, memang patut disayangkan. Hal itu dikarenakan, masih banyak jalan berlubang dan ruas jalan yang sempit.

“Kita berharap, Pemko segera mengatasi hal itu. Itu pun untuk membuat kawasan ini semakin indah dan semakin diminati pengunjung,” demikian Yuni. (WD)