Prof Samsul Sebut Media Sosial Peran Penting Pencegahan Narkoba, Hadiri Workshop Penggiat BNN Sabang

Prof. Dr. H. Syamsul Rijal, M.Ag memberikan paparan kepada peserta kegiatan Workshop Penggiat P4GN di Museum Sabang, Kamis (13/6/2024). FOTO/ HUMAS BNNK SABANG

Kabarnanggroe.com, Sabang – Guru Besar Filsafat Islam pada Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Prof. Dr. H. Syamsul Rijal menyebut peran penting media sosial dan Penggiat dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya masing-masing. Hal itu disampaikannya pada Workshop Penggiat P4GN yang diselenggarakan oleh BNN Kota Sabang, Kamis (13/06/2024).

P4GN adalah Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika. Pemerintah telah mengeluarkan beberapa aturan terkait percepatan dan dukungan program ini, diantaranya Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2020 tentang P4GN.

Prof. Dr. H. Syamsul Rijal, M.Ag didampingi Kepala BNN Kota Sabang Hasnanda Putra, S.T., M.M., M.T melakukan penyematan pin penggiat P4GN secara simbolis kepada peserta Kegiatan Workshop Penggiat P4GN, di Museum Sabang, Kamis (13/6/2024).
FOTO/ HUMAS BNNK SABANG

Kegiatan yang dihadiri 30 peserta dari lingkungan instansi pemerintah dan masyarakat dibuka resmi oleh Kepala BNN Kota Sabang Hasnanda Putra, S.T., M.M., M.T, menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Ketua STIS Al-Aziziyah Sabang Abiya Dr. Imran, Zulfikar Lidan dan Prof. Dr. H. Syamsul Rijal.

“Pentingnya kehadiran Penggiat dan kerja besar ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan generasi kita dari ancaman bahaya narkoba,” kata Prof Syamsul yang juga menjabat Koordinator Presidium MW KAHMI Aceh.

Kepala BNN Kota Sabang Hasnanda Putra, S.T., M.M., M.T dan Prof. Dr. H. Syamsul Rijal, M.Ag foto bersama dengan peserta Workshop Penggiat P4GN yang diselenggarakan oleh BNN Kota Sabang di Museum Sabang, Kamis (13/6/2024). FOTO/ HUMAS BNNK SABANG

Menurutnya karakter yang harus dimiliki oleh seorang penggiat ialah kejujuran, tanggung jawab, rasa empati, ketekunan dan keterampilan interpersonal. “Para penggiat untuk lebih aktif menyampaikan pesan-pesan anti narkoba melalui media sosial, karena cakupannya yang luas dan populer di tengah masyarakat,” pungkas Prof Syamsul.(Deby)