Kabarnangggroe.com, Aceh Besar – Ketua Umum Dewan Kesenian Aceh (DKA) Aceh Besar, Mariadi ST didampingi Sekretaris, Abrar SPd serta Wakil Sekretaris, Herman Hilmy mengunjungi Sanggar/Perkumpulan Seni Budaya Syech Lamtapa yang berada di Kompleks Perumnas Ujong Batee, Gampong Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya, Minggu (14/5) sore.
Kedatangan DKA tersebut disambut Ketua Umum Sanggar Syech Lamtapa, Mulyadi beserta Penasehat, Rusydi didampingi Ketua divisi rapai debus, Saiful Abdullah, ketua divisi Marhaban, Raswati Ibrahim dan ketua divisi seni tari, Jaya Sartika. Turut hadir dalam kegiatan itu, para pengurus dan anggota sanggar Syech Lamtapa usai latihan rutin sore hari.
Kehadiran DKA itu dalam rangka silaturrahmi dan undangan langsung Sanggar Syech Lamtapa. Juga sekaligus memberi semangat kepada para pegiat seni tradisional usai pandemi COVID-19.
Dalam kunjungannya, Mariadi juga memberikan apresiasi atas aktifnya Perkumpulan Seni Budaya Syech Lamtapa yang selama ini rutin mengadakan latihan baik siang maupun malam yang merupakan salah satu sanggar seni yang memiliki berbagai macam kesenian daerah Aceh, termasuk seni lukis dan syair.
“Sanggar kesenian itu salah satu cara untuk melestarikan kesenian di Aceh Besar ini agar tidak punah. Dimana kesenian tradisional ini harus diteruskan dan dikenalkan kepada generasi muda, agar bisa terus lestari,” ujar Mariadi saat memberikan arahannya.
Mariadi juga menyampaikan, DKA sebagai mitra pemerintah dalam hal ini Disdikbud Aceh Besar mengajak para seniman dan pengurus sanggar untuk terus bergerak menghidupkan seni budaya.
Menurutnya DKA selaku induk bernaungnya komunitas seni dan seniman berkewajiban untuk mempersatukan segenap komponen pegiat seni yang ada, dalam merajut tali persaudaraan, dengan visi dan misi dalam memberdayakan, mengembangkan dan melestarian kesenian di daerah ini.
“Dan hal ini juga akan kita lakukan ke sanggar-sanggar lain di Aceh Besar ke depannya” ujar Mariadi.
Terkait anggaran, Ketua DKA ini mengajak para pengurus tidak hanya berfokus pada anggaran pemerintah
“Saat ini ada dana desa yang mengatur tentang pelestarian seni budaya di gampong dan hal ini dibolehkan dalam aturan dan qanun terkait pengoptimalan dana desa untuk bidang seni budaya. Jadi perlu disampaikan dalam musrenbang gampong agar Keuchik bisa menganggarkan dana, paling tidak untuk operasional dan kebutuhan para pegiat seni” ujar Mariadi
Ia menyebut sesuai Peraturan Bupati (Perbub) Aceh Besar Nomor 8 Tahun 2020 pasal 6 dan pasal 18 mengenai prioritas penggunaan DD Aceh Besar yang meliputi bidang pengembangan sarana pendidikan dan kebudayaan, termasuk pembangunan gedung sanggar seni, pengadaan peralatan kesenian dan kebudayan, menggali potensi kader seni, dan pengelolaan kesenian di gampong. Bahkan lanjut Mariadi, hal ini dikuatkan lagi dengan lahirnya Perbub terbaru Nomor 3 tahun 2023 di poin peningkatan SDM warga gampong di bidang adat, termasuk pembangunan gedung seni dan pengadaan peralatan kesenian.
Selaku Ketua Umum Sanggar Syech Lamtapa, Mulyadi juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan DKA Aceh Besar.
“Harapan kami selaku pengurus sanggar, DKA bisa terus memberikan pembinaan untuk sanggar dan para pelaku kesenian agar menghasilkan karya-karya terbaiknya. Kepada generasi muda agar bisa mengenal dan bisa lebih menghargai budaya dan kesenian yang ada di Aceh,” kata Mulyadi.
Sementara, Penasehat Sanggar, Rusydi berharap dukungan dari DKA Aceh Besar agar kedepan sanggar Syech Lamtapa bisa berkembang lebih baik dan dikenal lebih luas lagi.
“Melihat potensi dari para pelatih dan anak anak di sanggar Syech Lamtapa ini, agar bisa lebih dikembangnkan dan diperhatikan oleh pemerintah,” ujar Rusydi.
Sebagai informasi, sanggar/perkumpulan seni budaya Syech Lamtapa berdiri sejak 1 Desember 2018. Sanggar Syech Lamtapa telah tampil di berbagai even, diantaranya di Taman Budaya Aceh, Opening Ceremony Interface UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Jambore pilar-pilar sosial malam keakraban DKA Aceh Besar bekerjasama dengan Dinas Sosial Aceh Besar di Jalin, Jantho, Aceh Besar dan Pentas Waisan Kesenian Aceh yang digelar salah satu satu stasiun swasta di Aceh.(*)