Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh mencatat prestasi gemilang dengan meraih tiga penghargaan nasional pada acara Gebyar Bina Keluarga Balita (BKB) Tahun 2024, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Gebyar BKB Tahun 2024 tersebut juga menjadi momen peluncuran program Taman Asuh Anak (Tamasya) dan Gerakan Ayah Teladan (GATE).
BKKBN Aceh meraih penghargaan untuk kategori SIBIMA BKB EMAS atas capaian sangat baik dalam penyebarluasan program Kelas Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting (BKB EMAS). Selain itu, Cut Tari Fadila, kader BKB Delima Merah dari Gampong Punge Blang Cut, Banda Aceh, diwisuda sebagai peserta terbaik tingkat nasional dalam Kelas Orangtua Hebat (KERABAT).
Prestasi lainnya diraih Kabupaten Bener Meriah yang menempati posisi ketiga dalam program Audit Kasus Stunting Indonesia (AKSI PASTI). Penghargaan ini diterima langsung oleh Pj. Bupati Bener Meriah, Mohd. Tanwier.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini.
“Penghargaan ini adalah bukti kerja keras bersama. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung, mulai dari pemerintah, mitra kerja, hingga masyarakat,” ujar Safrina.
Selain itu, Safrina juga menambahkan bahwa BKKBN Aceh baru saja meraih predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI WBK) dari Kementerian PANRB setelah perjuangan selama empat tahun. “Kami akan terus mempertahankan budaya kerja KUPI ACEH untuk mewujudkan birokrasi yang berintegritas dan masa depan berkualitas,” tegasnya.
Safrina berharap penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan lembaga, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Aceh dalam upaya percepatan penurunan stunting. “Apresiasi ini adalah hasil kerja bersama. Kami punya moto, ‘Birokrasi Berintegritas, Masa Depan Berkualitas,’ yang akan terus kami pegang,” pungkasnya.
Sementara itu, Desa Matang Seulimeng di Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, dinobatkan sebagai salah satu Desa Bebas Stunting (de’Best) 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penghargaan tersebut diterima oleh Keuchiek Jufriadi R, yang menyatakan bahwa pencapaian ini menjadi motivasi bagi desanya untuk terus mensosialisasikan pencegahan stunting melalui berbagai program, termasuk Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
“Kami bangga dengan pencapaian ini. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, termasuk Kepala Perwakilan BKKBN Aceh dan Pj. Wali Kota Langsa. Kami akan terus berkomitmen memperluas program pencegahan stunting ke desa-desa lain,” ungkap Jufriadi.(WD/*)