Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pertandingan PSAB Aceh Besar versus Duta FC United Banten pada babak 16 besar Piala Soeratin U-17 Nasional harus diakhiri dengan tendangan penalti dalam laga di Lapangan Sriwaru, Surakarta pada Sabtu (14/12/2024) pagi. PSAB sempat unggul 1-0 sampai waktu normal, tetapi disamakan oleh Duta FC pada injury time sebelum berakhirnya babak kedua.
Dalam drama adu penalti, lima pemain diturunkan masing-masing tim dengan hasil dua pemain dari dua tim gagal menyarangkan bola, sehingga sama 3-3. Dilanjutkan dengan tiga pemain dari kedua kesebelasan, dimana dua pemain Duta FC dan PSAB berhasil menjadikan gol dan penentuan tendangan terakhir, Duta FC berhasil dan PSAB gagal, sehingga menjadi 6-5.
Dengan hasil itu, skor akhir menjadi 7-6 untuk Duta FC United, sekaligus melaju ke babak perempat final dan PSAB harus kembali pulang ke Aceh. Laga yang berlangsung sengit dan seru sejak kick-off babak pertama diwarnai sejumlah keputusan kontroversi yang dikeluarkan oleh wasit Arif Nur Wahyudi asal Surakarta.
Pada babak pertama, laga yang berjalan seimbang, dimana kedua tim saling beli serangan dan diwarnai dengan mulai turunnya hujan, tetapi, laga terus berlanjut dengan hasil babak pertama tanpa gol dari kedua tim, dengan skor kacamata 0-0.
Memasuki babak kedua, PSAB Aceh Besar menggencarkan serangan ke Duta FC dengan sejumlah peluang didapat, tetapi gagal menjadi gol. Pada satu kesempatan, PSAB mendapat tendangan bebas dari luar kotak penalti yang berhasil dikonversi menjadi gol oleh Nazir Afthar pada menit ke-55.
Unggul 1-0, para pemain PSAB tetap menggencarkan serangan ke area pertahanan Duta FC dengan area lapangan mulai tergenang air. Sejumlah serangan PSAB gagal akibat bola terhenti di lapangan becek, sehingga dengan mudah diantisipasi oleh pemain Duta FC.
Memasuki menit akhir babak kedua, Duta FC terus mengurung arena pertahanan PSAB, tetapi ketatnya lini belakang, serangan itu menjadi gagal. Insiden kecil sempat terjadi pada menit 70, tetapi laga terus dilanjutkan. Sampai waktu normal menit ke-90, kedudukan tetap 1-0 untuk PSAB.
Dalam injury time, wasit Surakarta itu terus menjatuhkan pelanggan kepada PSAB, sehingga sejumlah tendangan bebas dari luar kotak penalti terus didapat. Akhirnya, pelanggaran kecil di area pertahanan PSAB dekat lapangan tengah didapat Duta FC. Padahal, waktu sudah memasuki menit ke-100+, tetapi wasit terus mengabaikan jamnya untuk melihat waktu.
Tendangan jauh pemain Duta FC ke area kotak penalti membuyarkan harapan PSAB melaju ke babak perempat final. Pemain Duta FC, Satria Agung Nugraha Dewantara berhasil menyundul bola yang gagal diantisipasi penjaga gawang Adil, sehingga skor berubah menjadi 1-1.
Seusai tendangan kick-off di tengah lapangan oleh pemain PSAB, wasit langsung meniupkan pluit tanda berakhirnya pertandingan. Laga akhirnya harus dilanjutkan dengan adu penalti yang dimenangkan Duta FC. Dari laga tersebut, terlihat wasit menunggu pemain Duta FC berhasil menyarangkan gol ke gawang PSAB pada injury time. Bahkan, wasit memberi sejumlah tendangan bebas ke Duta FC, walau sebenarnya bukan pelanggaran, dimana sedikit saja jatuh pemain Duta FC, wasit langsung memberi hadiah tendangan bebas.
Kondisi ini sebenarnya sudah diantisipasi oleh duet pelatih PSAB Mukhlis Nakata dan Dedek Efendi seusai laga melawan Persija Muda Jakarta yang kalah saat injury time dan wasit mengakhiri pertandingan begitu tendangan kick-off dimulai lagi oleh pemain PSAB. Namun, pada laga 16 besar ini, wasit jelas-jelas merampok kemenangan PSAB yang sudah di depan mata.
Sejumlah netizen yang memberi komentar di PSSI TV geram dengan ulah wasit, seperti Muhammad Habibi yang menulis ‘waktu sudah habis’ tapi laga terus dilanjutkan. Tetapi, itulah sepakbola, keberpihakan wasit memang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena akan selalu dapat memenangkan tim yang didukungnya.
Selamat kepada para pemain PSAB yang sudah berjuang habis-habisan, tetapi dengan tidak adanya dukungan wasit yang memberi perhatian ke Duta FC, kekalahan ini sangat terhormat. Para punggawa muda PSAB ini yang telah mampu mengimbangi pemain Pulau Jawa dengan fasilitas lebih lengkap, harus terus menatap masa depan lebih cerah lagi.
Jalan masih panjang, tidak perlu kecewa, karena dengan ketekunan dan keuletan dalam berlatih akan mampu membuka karir di dunia industri persepakbolaan Indonesia yang terus berkembang saat ini. Semoga, pelajaran dapat diambil selama bertanding di Surakarta, laga sepakbola bukan hanya permainan, tetapi ada hal lain di dalamnya.
Plt Ketua Umum PSAB Aceh Besar Mariadi ST MM, usai laga kepada awak media, pihaknya dan seluruh manajemen tim memberikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh official dan para pemain PSAB Aceh Besar yang telah memberikan kontribusi positif dan membawa nama Aceh, khususnya Aceh Besar di kancah sepakbola bola nasional.
“Terimakasih kepada para pelatih, pemain dan manajemen tim yang telah memberikan terbaik bagi Aceh Besar. Semoga tahun depan PSAB U17 kembali bisa mewakili Aceh di kancah nasional,” ujarnya.
Senada dengan Plt Ketum PSAB, Manajer Tim PSAB U-17 Al Yunirun “Wahyu” juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh elemen, mulai dari Pj Bupati, Ketua DPRK, Wakil Ketua DPRK, segenap anggota DPRK, jajaran OPD, Bank Aceh Syariah Cabang Jantho, PDAM Tirta Mountala, KONI dan seluruh masyarakat pecinta PSAB Aceh Besar yang telah membantu doa, dukungan serta sumbang untuk operasional perjalanan PSAB U-17 di Aceh hingga ke tingkat nasional.
“Semoga pemerintah dan seluruh masyarakat terus memberikan kepecayaan dan dukungan untuk suksesnya PSAB diberbagai kompetisi,” demikian Wahyu.(Muh)