Kepala DLH Aceh Besar Hadiri Vidcon dan Tanam Pohon Serentak Pada Peringatan Hari Juang ke-78 TNI AD

Kadis DLH Aceh Besar, Muwardi, SH bersama Pangdam IM, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya foto bersama dalam acara penanaman pohon dalam rangka Hari Juang TNI AD Ke-78 dipusat di Rumannisa Gampong Data Makmur, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis (14/12/2023). FOTO/ BEDU SAINI

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Mewakili Penjabat (Pj) Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP, MM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Besar, Muwardi SH menghadiri Vidcon dan Penanaman Pohon dalam rangka Hari Juang Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) di Rumannisa Gampong Data Makmur KM 11 jalan Blang Bintang – Krueng Raya Kec. Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis (14/12/2023).

Pada kesempatan itu Pj Aceh Besar Muhammad Iswanto melalui Kepala DLH Aceh Besar Muwardi menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi kepada TNI AD. “Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar, Saya menyambut baik dan mengapresiasi TNI AD dalam melaksanakan kegiatan ini, dan kami harapkan semoga acara ini mampu memberikan motivasi dan pemahaman terhadap kelestarian hutan dan lingkungannya dan bermanfaat bagi kita semua,” katanya.

Muwardi yang lazim disapa Keuchik Adi itu menyebutkan, penanaman pohon ini merupakan upaya untuk menambah kecukupan air, terlebih di musim penghujan ini.

“Saya berterimakasih kepada TNI AD, dengan adanya penanaman pohon ini tentunya akan ada areal tangkapan air, sehingga bisa menjaga sumber-sumber air dan pastinya bermaanfaat bagi masyarakat,” terangnya.

Muwardi juga memaparkan, hutan berperan sebagai penyangga kehidupan dan sekaligus menyediakan hasil hutan kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), kebutuhan pangan, ketersediaan air, sumber energi dan jasa lingkungan lainnya. Termasuk penghasil oksigen, rekreasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

“Kita semua dihadapkan pada kenyataan bahwa lingkungan hidup telah rusak. Pencemaran udara mengakibatkan langit di atas kita kurang cerah karena penuh dengan gas polusi. Sementara itu, lahan di sekitar kita sering terlihat gersang, dan hutan banyak yang rusak. Akibatnya, pada musim hujan kita mengalami bencana banjir. Sebaliknya, pada musim kemarau kita mengalami kekeringan,” terangnya.

Ini merupakan pertanda bahwa kondisi hutan dan lingkungan kita mulai rusak. “Sebagian telah rusak, sehingga tidak berfungsi secara optimal. Hutan yang rusak tidak dapat lagi berfungsi sebagai pengatur tata air bagi kehidupan kita.”lanjutnya lagi “Ini berbahaya. Ini harus kita hentikan. Untuk masa depan bumi kita, untuk masa depan generasi muda, karena yang kita miliki ini tidak boleh dianggap sebagai warisan nenek moyang, tetapi adalah sesuatu yang kita pinjam, milik generasi yang akan datang,” tegas Muwardi.

Ia menjelaskan bahwa, sesuai dengan prinsip kelestarian, laju kerusakan hutan harus dicegah sampai ambang batas minimal. Semua pihakn harus prihatin, bahwa hutan di negeri ini mengalami kerusakan atau deforestasi lebih dari 2 juta ha per tahun. Kondisi buruk itu tidak boleh dibiarkan, dan harus dihentikan mulai dari sekarang.

“Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk bersungguh-sungguh menghentikan penyebab kerusakan hutan akibat penebangan liar, dan kebakaran hutan. Untuk itu, sekali lagi atas nama Pemkab Aceh Besar kami berharap kepada semua pihak, agar segera berusaha memperbaiki kerusakan hutan dan lingkungan yang telah rusak dan kritis,” harapnya.

Sementara itu Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jenderal (Mayjen) Novi Helmy Prasetya dalam sambutannya menyampaikan bahwa Angkatan Darat ini memang dekat dengan hutan, begitu masuk hutan rasanya hati ini tentram. Hanya saja jika hutannya rusak, jadi gundah gulana karena kita dilatih di hutan, ketika saat kita mempertahankan NKRI, hutan menjadi tempat kita bertahan, kata Pangdam IM.

Kegiatan ini adalah dalam rangka memaknai hari juang angkatan darat, jadi perjuang angkatan darat itu adalah bersama-sama dengan rakyat. “Jadi hari juang adalah bagaimana kita sama-sama berjuang bersama rakyat serta bumi pertiwi yang menjadi tempat kita bernaung selamanya.” katanya.

Maka kita melakukan penghijauan sebagai wujud perjuangan kita kepada ibu pertiwi dan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap alam supaya tetap lestari, lanjutnya lagi.

Pada kesempatan itu Pangdam mengatakan jika kita bisa memanfaatkan pohon-pohon yang kita tanam ini bisa menghasilkan uang, karena menurutnya pohon-pohon itu dapat mengeluarkan uap berupa karbondioksida, sehingga bisa meminimalisir polusi udara.

“Selain itu juga, manfaat dari menanam pohon ini bisa mengatasi banjir dan dapat juga memperbaiki lingkungan hidup sebagai harapan bagi masa depan anak bangsa, penanaman pohon ini tentunya bisa dilakukan dimana saja, baik di halaman rumah, balai kota hingga pegunungan,” ucapnya.

Selanjutnya Novi Helmy Prasetya memaparkan bahwa hutan merupakan wilayah atau tempat untuk sebagai pertahanan. “Oleh karena itu dalam rangka Hari Juang TNI AD ke-78 ini kita berniat untuk memelihara hutan kita dengan melaksanakan penghijauan. Mudah-mudahan pelaksanaan penghijauan ini menjadikan hutan kita terpelihara, dan buat generasi muda harus turut menjaga hutan. Kalau tidak bisa menjaganya, jangan merusak hutan, karena kami TNI AD menjaga bumi pertiwi ini merupakan warisan terdepan,” tegasnya.

Diakhir sambutannya Pangdam IM Mayjen Novi Helmy Prasetya menyampaikan penanaman pohon ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia dan di wilayah Kodam IM ada 19 Kodim yang melakukan penanaman pohon secara serentak dengan jumlah batang pohon yang sudah ditanam dan akan ditanam berbeda-beda.

“Total seluruh pohon yang sebelumnya sudah ditanam di Kodam IM berjumlah 8.350 batang dan hari ini secara serentak akan ditanam 8.440 batang pohon dan total seluruhnya 16.790 batang pohon yang ditanam di wilayah Kodam IM,” jelasnya.

“Kita di Rumannisa Gampong Data Makmur ini sebelumnya sudah menanam 500 batang pohon dan pada hari ini kita akan menanam 1.500 batang pohon lagi dengan luas lahan 1,5 hektar dan dengan jenis tanamannya berupa bibit sengon, sirsak, jemblang, jambu air, pinang, jengkol, pete, ketapang dan asam jawa,” pungkasnya.(Rinaldi/*)